Sesaat setelah jatuh ke bumi, sebutir embun memprotes awan: mengapa kau jatuhkan aku di kakinya, bukan di hatinya
bukankah aku mampu menyejukkan jiwanya bahkan cintaku mampu mendamaikannya
Lembut awan menjawab
aku tak akan menjatuhkan engkau di hati yang tak punya cinta
di hati yang pongah karena merasa paling indah
atau di hati yang buta dan tak mampu menghargai arti sebuah kasih
Embun kembali berkata;
airku adalah air kehidupan
tetesku menghijaukan padang gersang
beningku menenangkan galau pikiran
dan kilauku adalah cahaya keindahan
Walau terkadang daun menjatuhkanku
namun aku akan tetap menyapa
butir-butir kemilauku akan selalu membasahi rerumputan
meski hanya setetes namun aku selalu memberikan kesegaran di setiap pagimu
Ys Jambi/280114
Post: Dvs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar