Senin, 20 Januari 2014

Kau dan Penantianku

Tuan
aku tak ingin menjadi penyair
sebab penyair hanya mampu menulis kesepian menari dalam bebayang imaji lalu hening memeluk angan
tapi aku ingin bersyair menyebut namamu pada tiap rangkai syair
mementaskan cintaku di atas altar kerinduan

Aku tak ingin menjadi penyanyi
yang tak pernah setia pada satu lagunya
hanya bertembang pada kidung penciptanya
tapi aku akan bernyanyi mengalunkan nada-nada hati beriramakan asa dan arti dirimu bagi jiwaku

Aku tak ingin menjadi bunga
yang hanya mekar kala musim bersemi tiba
lalu jatuh musnah terlupa
namun aku akan selalu menanam cintamu menyiramnya agar tetap mewangi dan tak layu walau kemarau menderu

Aku tak ingin menjadi pelukis
mencoret bingkai siluet samar
abstrak lalu mati dibalik kanvasnya
tapi aku ingin melukis senyummu
menjadikannya tetap nyata di sudut ruang hidupku
menatapnya tiap masa seakan kau selalu ada

Tuan
di hatiku tercipta semacam taman
hijau menghampar sepi penghuni
di segar rumputnya terukir namamu
bercahaya dalam tiap munajat penantian
tak henti kubicarakan di hadapan Robbiku
karena kau adalah doa lampiasan kerinduanku

Ys Jambi/200114

Tidak ada komentar:

Posting Komentar