Jumat, 10 Januari 2014

Jangan Buang Aku Bunda

Bunda
ketika Allah meniupkan ruhku ke rahimmu
aku begitu bangga mendiami bagian tubuhmu
aku yang masih merupa janin merah
berharap mampu memandang dunia dalam dekap hangat cinta

Tahukah kau bunda
tiap hela nafasmu, ada dzikir yang kupanjatkan untuk keselamatanmu
tiap derai lelahmu, ada takbir kuhembus untuk kekuatanmu
tiap lenguh sesakmu, ada tahmid kulafaz tuk ketegaranmu
dan di tiap tetes kepahayahanmu, doaku menggema seirama detak jantungku

Bunda
hari berganti minggu dan bulan berlalu
maafkan aku yang membuatmu lelah akan tubuhku yang mulai memenuhi rahimmu
tapi aku janji bunda, nanti setelah lahir aku akan menjadi cahaya bagi hidupmu

Bunda
waktuku telah tiba
tapi mengapa tubuhku engkau letakkan dalam kardus dingin ini
aku takut sendiri di kejamnya dunia
jangan buang aku bunda
kasihani aku
aku ingin kau peluk dan lelap dalam hangat dekapmu

Bunda
apa salah dan dosaku
mengapa kesalahan kau timpakan pada tubuh kecilku
tak tergugahkah hatimu mendengar tangis ketakutanku
tak ibakah engkau menatap pasi wajah lemahku
tak meneteskah air matamu melihat tatapanku yang menghiba oleh penolakanmu
jangan benci aku bunda

Ya Rob
Aku tak pernah mampu memilih untuk di lahirkan dari rahim bunda yang berhati mulia atau yang tak punya rasa iba
Aku juga tak mampu meminta tetap hidup dalam fana dunia
Aku hanya mampu berserah dan menanti kelahiranku di terima atau tersia-sia
ampuni kekhilafan bundaku Robbi

Ys Jambi/110114

Tidak ada komentar:

Posting Komentar