Angin senja mengelus bunga-bunga di berandaku
memekar asa dari putik perasaanku
tiap kali kusebut namamu
satu kelopak rindu luruh dari dadaku
Wajah petang perlahan memerah
beringsut tenggelam berganti temaram
malam mulai menggayuti semesta
pertanda sunyi kembali menjelaga
Ah, mengapa gundah
bukankah rindu mengerti jika aku tak pernah sendiri
di sisiku ada sepi
menemani
bersama sketsa wajahmu yang setia membayangi
Andai bisa aku meminta
jadilah lentera agar malamku bercahaya
agar lelap segala lelah
dan mimpiku menjelma indah
Ys Jambi/291113
Tidak ada komentar:
Posting Komentar