Kamis, 30 Januari 2014

Sekelumit Kisah

Kali ini syairku berujar
dalam barisan aksara yang mulai hambar
berkisah tentang masa tak berpihak
keindahan hanya mampir bertamu sececap goda
lalu bergegas pamit tanpa secuil kisah

Aku juga ingin menuang secangkir kisah
tentang kecemburuanku pada mesra bayu membelai malam
menjadikan sunyi rebah dalam keheningan hingga makhluk malam terkesima diam
seakan ikut lelap terhanyut pada kesenyapan

Lihatlah
bintangpun punya kisah asmara indah
kesetiannya terhadap bulan yang tak pernah padam
selalu sekata menghiasi malam
memberikan nuansa keagungan
membuat indah ornamen alam

Lalu apa yang mampu aku kisahkan dari samar diary diri
tiada manis bermadu membubuhi
ah, telah kumohonkan pada malam
tepikan sepi dari sekat kehampaan
tepiskan mimpi dari buah-buah pengharapan
jika itu hanya duri-duri selumbar
yang menjadi kisah perih menyakitkan

Ys Jambi/170114
Post: Lrc

Rabu, 29 Januari 2014

Syair Embun

Sesaat setelah jatuh ke bumi, sebutir embun memprotes awan: mengapa kau jatuhkan aku di kakinya, bukan di hatinya
bukankah aku mampu menyejukkan jiwanya bahkan cintaku mampu mendamaikannya

Lembut awan menjawab
aku tak akan menjatuhkan engkau di hati yang tak punya cinta
di hati yang pongah karena merasa paling indah
atau di hati yang buta dan tak mampu menghargai arti sebuah kasih

Embun kembali berkata;
airku adalah air kehidupan
tetesku menghijaukan padang gersang
beningku menenangkan galau pikiran
dan kilauku adalah cahaya keindahan

Walau terkadang daun menjatuhkanku
namun aku akan tetap menyapa
butir-butir kemilauku akan selalu membasahi rerumputan
meski hanya setetes namun aku selalu memberikan kesegaran di setiap pagimu

Ys Jambi/280114
Post: Dvs

Selasa, 28 Januari 2014

Rindu Berkalung Sepi

Mata siapa, tajam meneluh rasa meluluhkan sukma
bibir siapa, yang manis melukis kata menambat jiwa
kau membuai imaji mengundang ilusi
aku terjatuh ternyata kau tak sepenuh hati

Cinta yang mana, mampu merubuhkan tiang kebekuan hati
rayu siapa, mengoyak beribu kecai lumpuhkan sepi
andai dikau mampu merasai
tak mungkin kasih kau balas benci

Kini kau telah pergi
membiarkan aku
berkalung sepi
laksana kemarau yang jauh pergi
menyisakan gersang di pelepah perigi
kering kerontang mengubur mimpi

Tuhan
takdir kujadikan pelajaran
aku tak akan dendam walau lara merejam
biarlah perih hati kugenggam
membujuk mimpiku untuk pulang bersama bayangmu yang perlahan hilang

Ys Jambi/270114
Editing: Ys

Pelantun Rindu nan Sunyi

Dia adalah pelantun rindu
menggoreskan syair-syair kerinduan
pada lembaran yang kusam oleh penantian
rindu akan datangnya sang penyejuk jiwa
rindu hadirnya sang penghapus lara

Dia bertanya pada burung
pada senja berkabut murung
juga pada angin yang menghembus bingung
akankah pelangi menghapus mendung?
adakah cahaya memekar lembayung?
adakah dia datang dengan sekeranjang rindu?
mereka hanya diam termangu menyirat makna ragu

Dia jauh dari sukacita tapi ia lebih dekat dengan airmata
Dia berada pada kelam yang tak tampak
namun syairnya menggema tanpa jarak
Dia hanya penyair kesunyian
tak harap puja apalagi pujian

Dia pelantun rindu
sunyi adalah lagunya
rindu irama hatinya
airmata puncak penantiannya
sendiri mengabadikan rindu dalam bait-bait sendu

Ys Jambi/260114

Senin, 27 Januari 2014

Damai Pagi

Aku ingin hidup secerah mentari pagi
menyinari bumi dengan pijar kasih
semarakkan hari seriang kicau burung merpati
ramah mendendang sapa pada sesama

Aku ingin damai dalam
mesra membuah ceria
menghapus duka lara kebencian
melerai riak amarah meresahkan
santun aqidah mewarnai ketulusan

Sedamai pantai yang memutih hamparan kasih
sesejuk tetesan embun, salam kutebari
hingga ukhuwah berputik pahala
menghias taman dalam harmoni kasturi 
duhai, indahnya dunia dalam kebersamaan silaturahim

Ys Jambi/260114

Senandung Angan

Aku bahagia mengukir namamu di hatiku
melukis lembahku dengan telaga yang tercipta dari elang matamu
sebuah panorama damai, di tepinya ada mahligai yang memendar cahaya asa
dari siluet kekagumanku yang memekar pesona

Sekilau permukaan laut yang menggelora di buih-buih romantika
seperti ombak di mana kita berenang memaknai cinta
jantungku berdebar kala sapamu menjelma
dedawai imajiku bergetar nyaring melantunkan rindu

Gema nada aksara merangkai simfoni rasa
bergemuruh air terjun resahku
menghembus gelisah di lembah inginku
menanti burung membawa khabar bahagia
agar rumpun bambu rimbun bersenandung asmara

Ys Jambi/250114

Sabtu, 25 Januari 2014

Elegi Cinta Berkabut

Aku tak butuh kau yang sempurna
menggaung pesona meluluhkan sukma
cukup engkau yang bersahaja memujaku tanpa syarat
menyirami hatiku dengan tulus kasih tersirat

Cinta tidak bertanya
hingga kapan taman kemarau tersiram hujan
cinta mencipta pelangi memayungi gersang sepi
tak perduli rejam duri menghambat
kekuatan cinta menopang lelah luka yang menjerat

Tuan
engkau yang masih tenggelam dalam liang kesamaran
membiarkanku lena dengan kerinduan
tak kuharap satu di fana kehidupan
namun cintaku tetap menanti di nirmala keabadian

Kini senjaku kian merembang malam
menggiring camar kembali ke sarang
dan aku masih setia mengulum rindu
menantimu datang 'tuk mendekap resah yang membiru

Ys Jambi/250114

Jumat, 24 Januari 2014

Bidadari Dunia

Assalamu'alaikum wr wb

Suatu pagi seorang anak gadis berkata pada ibunya: “Ibu, ibu selalu terlihat cantik. Aku ingin seperti ibu, beritahu aku caranya"

Dengan tatapan lembut dan senyum haru, sang ibu menjawab:

» Utk bibir yg menarik, ucapkanlah perkataan yg baik

» Utk pipi yg lesung, tebarkanlah senyum ikhlas kpd siapapun

» Utk mata yg indah menawan, lihatlah selalu kebaikan org lain

» Utk tubuh yg langsing, sisihkanlah makanan bagi fakir miskin

» Utk wajah putih bercahaya, bersihkan kotoran batinmu

» Utk jemari tangan yg lentik menawan, hitunglah kebajikan yg telah di perbuat org kepadamu

Ibu berkata :
"Anakku.
Janganlah sombong akan kecantikn fisik,
krn itu akn pudar oleh waktu.
Kecantikan perilaku tdk akan pudar walau oleh kematian."

Positif dlm berbicara, berfikir & berbuat itu harus.
Kalau tdk hari ini berbuat, lalu kapan? Kalau tdk kita yg memulai berbuat, lalu siapa ?

Moga kecantikan yg kita punya menambah keimanan kita kepada Sang Maha Indah
Salam pagi sejahtra ♥ys

Sumber; Bidadari Shaliha
Ilustrasi : Internet

Kamis, 23 Januari 2014

Sajak yang Terlupa

Ada yang berubah
sapamu tak sehangat dulu lagi
sengaja melupa atau memang telah mendua
tanyaku mendulang gelisah

"Aku tak ingin
pertemuan ini menjadi yang terakhir
lalu kita melupa oleh genggaman rutinitas waktu",
sajak yang kau gores syahdu dan terlupa

Kini perlahan kau menjauh
melupakan kisah yang sempat berlabuh
membiarkan rindu riuh menabuh
dan aku hanya mampu menatap sosokmu luruh

Inikah sajak janjimu
tak ingin melukai hati
namun fakta menikam sunyi
aku tetap disini menantimu
memintal rindu yang terbiarkan beku

Ys Jambi/191113

Rabu, 22 Januari 2014

Kisah Rindu

Aku selalu menduga jika cinta mampu kuabadikan melalui derai airmata dan ketabahan jiwa
itu benar adanya
cinta mampu bertahan dengan tangisan walau terkadang ia juga mampu meluluh lantahkan perasaan

Hatiku tak lebih dari pintal kebekuan
yang kau lahirkan dari sepinya pengharapan
dan menunggumu tuan laksana menanti desir angin di kemarau panjang
tak cukup hangat walau keresahanku kian mendingin

Kerinduan itu telah mengalirkan dua sungai airmata pada satu telaga derita
dari bayangmu yang kerap datang menggoyahkan malam
dan cintamu yang menghalangi berbagai kesenangan

Di puisiku tuan
kau adalah rahasia yang menampung keindahan di matamu, rindu terlampau kaku untuk dikisahkan
di dadaku, kau desir nadi kehidupan
jawab aku, apa yang lebih sepi dari sekedar kagum?
rindu di labirin waktu yang kian meranum

Ys Jambi/220114

Selasa, 21 Januari 2014

Tetes Rinduku

Ada tetesan rindu ketika embun pagi menyapa
di sertai munajat asa
semoga doaku dapat memelukmu
menyemangati langkahmu dalam menjemput impianmu

Aku mengagumimu seperti embun pagi yang mengecup kelopak matamu
seperti mentari pagi memantul seri wajahmu dan seperti hembus bayu yang memainkan ikal rambutmu

Dan pada secangkir kopi pagi ini
aku mengadukan tentang rindu yang tertatih menghalau sunyi
sungguh, aku tak menyesal telah mengasihimu
memeluk gumpalan sepi penantian
adalah cara terdalam menjelmakanmu dalam riak doa tulusku

Ys Jambi/210114

Rasa yang Tak Terwujud

Tuan
bolehkah aku meminta sesuatu padamu?
tolong tuliskan satu syair asmara untukku
syair yang mengisahkan debar rasa tercekat
kerinduan terhebat
juga harapan terhambat

Ah, tuan
kau sangat piawai merangkai aksara
menjadikanku terbakar akan gelora
melelapkanku dalam impian terindah
namun kau pun mampu membuatku lara oleh imajinasi semu semata

Tuan
bolehkah aku meminta sesuatu padamu?
temani aku menyulam malam
menjadikannya riuh dalam geliat kemesraan
dan dingin akan memanas oleh liuk kecupan
hingga sunyi makin tenggelam dalam erotis kebahagiaan

Malam makin melelah tuan
inginku tak jua kunjung kau wujudkan
mungkinkah rasa itu telah menjadi penghuni pusara
atau keinginanku yang  serakah memuja
entahlah!
yang pasti, aku terlanjur berharap cinta pada hati yang mungkin telah berpunya

Ys Jambi/200114

Senin, 20 Januari 2014

Engkaulah Malaikat Hati

Engkaukah
yang membiarkan rindu melangkah dalam gelap mencari arah dalam kelam sunyi
menyenandungkan doa dalam tiap langkah
mengalirkan air mata karena sesal dosa

Engkaukah
pemuja sunyi yang ikhlas menjauhi empuk peraduan demi menemui Sang Kekasih menghabiskan malam dalam mesra tahajud cinta
bertafakur demi meraih kecintaan-Nya

Engkaukah
yang santun berhati sutra teduh akidah
menjaga pandangan dari segala zina
memelihara hati dengan istiqomah
zuhud menjauhi gemerlap dunia
ikhlas berserah pada ketentuan qodho dan qodar Allah semata

Sungguh engkaulah malaikat hati
titisan kemuliaan nirwana
dambaan jiwa-jiwa bertaqwa
pujaan muslimah perindu surga

Ys Jambi/080114

Kau dan Penantianku

Tuan
aku tak ingin menjadi penyair
sebab penyair hanya mampu menulis kesepian menari dalam bebayang imaji lalu hening memeluk angan
tapi aku ingin bersyair menyebut namamu pada tiap rangkai syair
mementaskan cintaku di atas altar kerinduan

Aku tak ingin menjadi penyanyi
yang tak pernah setia pada satu lagunya
hanya bertembang pada kidung penciptanya
tapi aku akan bernyanyi mengalunkan nada-nada hati beriramakan asa dan arti dirimu bagi jiwaku

Aku tak ingin menjadi bunga
yang hanya mekar kala musim bersemi tiba
lalu jatuh musnah terlupa
namun aku akan selalu menanam cintamu menyiramnya agar tetap mewangi dan tak layu walau kemarau menderu

Aku tak ingin menjadi pelukis
mencoret bingkai siluet samar
abstrak lalu mati dibalik kanvasnya
tapi aku ingin melukis senyummu
menjadikannya tetap nyata di sudut ruang hidupku
menatapnya tiap masa seakan kau selalu ada

Tuan
di hatiku tercipta semacam taman
hijau menghampar sepi penghuni
di segar rumputnya terukir namamu
bercahaya dalam tiap munajat penantian
tak henti kubicarakan di hadapan Robbiku
karena kau adalah doa lampiasan kerinduanku

Ys Jambi/200114

Minggu, 19 Januari 2014

Sudut Kecil Jerit Korban Sinabung

Sinabung menggeram
asap-asap maut melibas tanpa kasihan
ratap miris pengungsi tak terhiraukan
samar hanya menjadi tontonan teman sarapan

Ketika rakyat terdampar dalam miris kekurangan
penguasa eksis bersenandung canda maya
ketika bencana bertubi tanpa jeda
penguasa santai dalam alibinya
ketika kematian mengintai mangsa
penguasa tersenyum menyiapkan lobang pusara

" Wahai engkau yang kami anggap dewa
kami telah kehilangan harta benda dan jiwa
apakah kami juga akan kehilangan harga diri hanya karena toilet yang tiap saat rubuh dan akan mempertontonkan kemaluan kami ?"

Wahai engkau yang bergelar penguasa
tolong dengar jeritan pilu terbata
kehidupan lumpuh namun kau tak jua luluh
tangisan perlahan limbung di telan gelegak sinabung
gusar dan lelah menanti uluran kasih penguasa yang gagap jauh dari tanggap

Ys Jambi/180114

Sabtu, 18 Januari 2014

Salah Siapa

Pagi yang hangat
ingin kujemur kebekuan pikiran
agar mekar dalam dzikir  pada-Mu Ya Ghaffaar
ceriakan kelam hari yang datang melabuhkan duka

Bencana sedang terbahak mentertawakan kebodohan kami
yang terlupa bersyukur akan karunia indah-Mu
pongah menggali kemalangan karya sendiri
lalu meratap iba saat menuai apa yang telah tertanam

Huh, saling menyalahkan tanpa mau intropeksi diri
banjir datang
bumi meradang
tangisan menggarang malang
siapa yang salah?
bukankah bencana melanda karena tangan-tangan jahil yang diperbudak nafsu egoisme?
bukankah murka Allah diturunkan karena ketamakan para hati buta yang mementingkan uang dari keselamatan umat?

Ini teguran indah wahai hati
bumi makin menua
persada tak lagi mampu menopang kesalahan manusia
sadarlah demi keselamatan bersama
bumi merindukan kasih sayang kita

Ys Jambi/170114

Saat Luka Menyapa


Ketika aku terluka
kubelai hati dengan jemari ketabahan
kukuatkan jiwa bersama tasbih kemuliaan
demi meraih cinta-Mu, kutelan segala penderitaan

Ketika aku terluka
kugempur lara dengan ayat-ayat suci
tak akan kubiarkan ia berubah jadi benci
hingga derajatku nista di mata Ilahi

Ketika aku terluka
kudekap jiwa dalam kehangatan istigfar
aku takut ia berbenih dendam
membuat hidupku berladang kelam

Wahai yang Maha Kasih
walau airmataku berlinang-linang
hatiku terkoyak-koyak kesedihan
namun aku tidak akan putus harapan
karena kutahu dunia adalah tempat bencana dan kepedihan

Ys Jambi/051213

Jumat, 17 Januari 2014

Ladang Pahala

Kembali, dua aliran sungai berdampingan itu deras meluap tangis membentuk telaga duka
apakah ini lelah?
tanyaku tak merangkum serbu kegusaran

Tidak!
aku bukan lemah
aku wanita kuat
itu tersirat dari cobaan yang tersurat

Yah
ketika cobaan kerap bertamu di ruang kecil hatiku
merejam lantahkan sisi  kewanitaanku
Allah mengajarkan makna kekuatan pada bilik kodratku

Ketika kelelahan menghujam
deras disertai puting beliung porandakan istana jiwaku
aku jengah menyurut pasrah
namun Allah kembali menguatkan
itu hanyalah kerikil yang menyulap kesabaran

Ketika derai cobaan membanjiri fana hidupku
menghanguskan cinta menjadi puing tak bersisa
aku tersesat hilang kendali kekang pegangan
Subhanallah, lagi-lagi Allah mendekap makna keikhlasan di balik setiap kehilangan

Maha Suci Engkau Robbiku
takdir-Mu membekal makna
coba-Mu menuai hikmah
bagi hamba yang ikhlas menerima derita
menjadikan nestapa sebagai ladang pahala guna di petik saat musim panen akhirat tiba

Ys Jambi/160114

Kamis, 16 Januari 2014

Tegar Dalam Kepasrahan

Wahai Nuur
Kaulah pancaran cahaya hidupku
memijarkan seri kesucian
yang tak pernah lengah mengawasi
merengkuh nestapa menghangatkan asa

Firman-Mu
adalah pedoman jalanku
menuntun hari-hariku yang suram
bertabur berkah dan kasih sayang
tak pernah hilang walau zaman mengusang

Hujan
Badai
Ombak
telah menenggelamkan masa mudaku
segala rasa keindahan kuminum bersama ketakutanku
meski ragaku berkarang sunyi, aku tak perduli
demi menggapai muhasabah hakiki cinta-Mu

Wahai Kekasih
karna rahman-Mu
karna rahim-Mu
karna kuddus-Mu
aku bisa seperti ini
tegar meniti jalan kehidupan
yang penuh onak dan duri menyesatkan

Tak banyak inginku
berikan setitik sinar bahagia dunia
dan sekilau cahaya mulia di akhirat
dalam ridho-Mu, kusandarkan kefakiranku
bersama doa-doa penguat jiwaku

Ys Jambi/311113

Jejaring Semu

Diammu misteri, aku terpana
tersenyum kata, aku terperangah
meriak khayalan, aku tertawan
sesederhana itukah rasa mendera?

Aksaramu, kiasan hijab perasaan
sorot matamu, siratkan hasrat kerinduan
sajakmu, meriak dawai gelisah
metaforamu, membuai luruhkan imajiku

Sungguh magis mantra bibirmu
melangit resahku oleh asap dupa semu
entah untuk siapa jampi kau tuju
terperangkap aku di jejaring labirin rindu

Ys Jambi/111113

Asa yang Terpenggal

Duhai rembulan malam
mandikan aku dalam cahaya emasmu
agar terhapus separuh penatku
dan sumringah sedikit pasiku
dari kebekuan menjadi semburat dadu

Pada senyap penantian panjang
kubentang sayap-sayap pengharapan
bebas terbang tanpa beban merejam
melanglang tinggi memetik gemintang
lalu rebah terlelap di pangkuan alam

Gulana takdir telah merentang tajam
menjadikan kasih bak temali putus berderai
terserak punah berkecai
umpama tiang, berdiri tegak di antara rapuh keinginan

Masih adakah waktu tersisa
untuk berpesta pada indah taman nirwana
masih adakah kasih tercipta
untuk kujadikan sandaran pelipur lara
Tuhan, pada-Mu jua aku berpasrah
mengharap kekuatan 'tuk menyulam asa yang terpenggal

Ys Jambi/140114

Selasa, 14 Januari 2014

Sad Memories

Telah kukemas kotak kenangan
kusimpan dalam brankas masa lalu
berbungkus tile warna biru
dan bersemat pilu kisah yang haru

Tiap kali angin bertiup kehilangan
sepi menaburkan aroma kerinduan
menghembus gersang di berandaku yang sunyi
di mana kenangan sedang terisak menyendiri

Katamu "jangan tangisi apa yang terjadi, temu dan pisah adalah harmoni sebuah cinta"
aku tergagu tak bersuara, seolah enggan memaknai titah takdir yang menutup kisah

Walau tiada lagi kasihmu menyapa
namun rindu masih kukuh bertapa
dan aku akan selalu mendoakanmu
meskipun hanya lewat semilir bayu
pertanda kasihku tetap mendekapmu

Ys Jambi/231213

Senin, 13 Januari 2014

Tabah

Dan aku hanya serupa arca hidup yang menyaksikan pergumulan waktu mendengus tanpa mampu mengibas titik debu yang terkadang menebal menutupi pandangan
liar bak anai-anai terhembus aku raib tak berbekas

Lalu pagipun mengusung kisah monoton berputar mengitari ilalang dan taman yang menebarkan aroma kelelahan mengapar dari percik perapian sekam yang perlahan melumat tapak-tapak kekuatan

Apa yang harus kulakonkan
jika drama tetap bersambung dalam zona kebekuan tanpa ada reinkarnasi dari hati yang memikul beban tatih sendiri
ohh, suluhku mulai redup termakan masa namun ketegaran tetap hidup merumahkan tabah

Ys Jambi/120114

Minggu, 12 Januari 2014

Akhir Sebuah Penantian

Lembar puisiku membasah
terisak kehilangan kata-kata
bulir airmata menjadi rinai tinta
sungguh, takdir ini membuat sajakku berduka

Andai aku bisa meminta
jangan pergi dengan meninggalkan luka
nyeri lama masih lembab membasah
haruskah akan tambah berdarah?

Kadang aku cemburu
pada bintang yang setia mendampingi rembulan
atau kemesraan bayu membelai malam
namun disini, aku bertarung besama muramnya kesedihan

Akhirnya aku harus menyadari
bukan karena pasrah atau menyerah
namun dari bahasa bibirmu tersirat makna
bila penantian tak selalu berujung  dengan pertemuan

Ys Jambi/021213

Gubahan Rindu

Berandaku sepi kini
tak ada sapamu tersaji
yang dulu sehangat mentari pagi
indah menghias beku dinding sepi
kini kau tak lagi menghampiri

Bak fatamorgana
kumenggelar rindu ditikar fana
sekedar menunggu sapamu surya
'tuk memberi cahaya dikegelapan maya

Ahh, dustaku pada hati
menghibur perih asa tak pasti
nyanyian rindu yang kehilangan ritma  
sumbang oleh denting nada tak seirama

Melodiku syair sendu
berdawai sepi alunan pilu
dari kisah yang tak sempat terucap
rapi tersimpan dalam relung gelap
gubahan lagu sang pelantun rindu

Ys Jambi/191113

Waktu dan Luka

Semesta
kau dengarlah gema rinduku
berkelebat membelah malam-malam
menari di hamparan kerlip gemintang
menanti dalam lengang

Waktu tak berpihak membuat keadaan tampak biasa
oleh sikapmu yang tak mampu membaca gurat asa
diam dan melupa

Mungkinkah aku bisa begitu mudah mengikhlaskamu semudah kamu melepaskanku
entahlah, hanya luka yang tahu jawabnya

Tapi biarlah segala derita aku hadapi
karena di mata waktu takkan tampak siapa yang lebih bersedih
ia hanya memperlihatkan bahwa hidup punya masa-masa pedih

Ys Jambi/171113

Harapan Hampa

Memerah wajah malam jengah
menyaksikan kemesraan dua rindu
yang bercinta disunyi rerimbun cemara
di saksikan bulan dan bintang tersipu

Tubuh resah meliuk gairah
pagutan kerinduan membakar jiwa pasrah
desah dalam pilinan lisan lelah
mendekap rasa yang perlahan musnah

Ahh, gurauan asmara
menggoda lorong-lorong asa
dan berlalu tanpa perduli
kini hati bagai dentang paling sunyi
seperti genta yang lupa cara berbunyi
terus berharap akan cinta tak pasti

Ys Jambi/141113

Usah Beri Harapan

Bolehkah aku berkata lelah?
pada genggam jemari angin yang hingar mengidungkan tembang semu bernada rayuan
meluluh lantahkan imaji pada ilusi gulana ragu

Ketika malamku lengang oleh kebisingan, kau datang mendongengkan asmara bersaksikan bulan gemintang yang melangitkan khayalku akan sebuah keinginan
yah, aku terjatuh pada rindu yang kubingkai di palung awan

Lalu kau pergi
setelah puas menyalib hatiku pada tiang-tiang resah tergagu
menanti tanganmu mendekap jiwa lelahku oleh permainan nalurimu yang sungguh membuatku makin dalam mengulum harap

Aah, sudahlah
mungkin lebih baik sendiri
daripada menyemai asa pada lahan tak bertuan
menjadikan hati ranggas oleh rindu yang kandas
biarkan kujaga kau dengan cinta dan doa kelak waktu kan menua namun keduanya akan selalu ada

Ys Jambi/120114

Jumat, 10 Januari 2014

Jangan Buang Aku Bunda

Bunda
ketika Allah meniupkan ruhku ke rahimmu
aku begitu bangga mendiami bagian tubuhmu
aku yang masih merupa janin merah
berharap mampu memandang dunia dalam dekap hangat cinta

Tahukah kau bunda
tiap hela nafasmu, ada dzikir yang kupanjatkan untuk keselamatanmu
tiap derai lelahmu, ada takbir kuhembus untuk kekuatanmu
tiap lenguh sesakmu, ada tahmid kulafaz tuk ketegaranmu
dan di tiap tetes kepahayahanmu, doaku menggema seirama detak jantungku

Bunda
hari berganti minggu dan bulan berlalu
maafkan aku yang membuatmu lelah akan tubuhku yang mulai memenuhi rahimmu
tapi aku janji bunda, nanti setelah lahir aku akan menjadi cahaya bagi hidupmu

Bunda
waktuku telah tiba
tapi mengapa tubuhku engkau letakkan dalam kardus dingin ini
aku takut sendiri di kejamnya dunia
jangan buang aku bunda
kasihani aku
aku ingin kau peluk dan lelap dalam hangat dekapmu

Bunda
apa salah dan dosaku
mengapa kesalahan kau timpakan pada tubuh kecilku
tak tergugahkah hatimu mendengar tangis ketakutanku
tak ibakah engkau menatap pasi wajah lemahku
tak meneteskah air matamu melihat tatapanku yang menghiba oleh penolakanmu
jangan benci aku bunda

Ya Rob
Aku tak pernah mampu memilih untuk di lahirkan dari rahim bunda yang berhati mulia atau yang tak punya rasa iba
Aku juga tak mampu meminta tetap hidup dalam fana dunia
Aku hanya mampu berserah dan menanti kelahiranku di terima atau tersia-sia
ampuni kekhilafan bundaku Robbi

Ys Jambi/110114

Nyanyian Dunia

Dentingnya waktu mulai membakar
tangisan kemarau rintih terdengar
semilir angin membelai sangar
merengkuh tubuh mungil yang menahan lapar

Raungan sang lemah terdengar samar
terlindas oleh kejam ekonomi zaman
dunia bagaikan penjara sempit
membantai dan
menghisap
yang kecil meringkuk kecut terlelap

Sedangkan fakta mengaum lantang
angin membawa harum kekuasaan
yel-yel dusta riuh membahana goda
disetiap pelosok bumi menarik simpati
Fuih! nyatanya si fakir makin tersudut minggir

Ah, sungguh menyedihkan
ketika kekayaan melalaikan orang dari rasa syukur melenyapkan kesadaran bahwa dirinya hanya perantara dari rahmat-Nya
maka bersiaplah dengan kemarahan yang akan ditimpakan-Nya

Ys Jambi/100114

Pencuri Hati

Selamat malam tuan
pada senyuman magismu
kueja sejuta keindahan semesta
di genggaman tatap hangatmu
mampu merundukkan menara-menara hampa
aku tergoda

Lihatlah tuan
bintang jatuh, terhempas oleh sinar matamu
pesona bulan separuh, lekungnya tersungkur akan senyummu
hembusan bayu terdiam, terkesima karena kharisma wajahmu

Hmm tuan
debarku memberontak luluh hasratku terpaku
getar rasa bergejolak tak mampu terbendung
kata seakan bersekutu terdiam
sungguh, hadirmu telah mencuri kedamaian

Andai engkau tahu makna tiap kata
andai engkau mengerti gerak mimik sapa
tentu malam di penuhi kepak kunang-kunang
yang berpijar menebar cahaya
pada rimbun sunyinya kerinduan

Ys Jambi/100114

Kamis, 09 Januari 2014

Rindu yang Terlepas

Puisi-puisi malam ini serupa es yang mencair di matamu
perlahan luruh menggenang haru tatapannya meminta tajam melupa
dan dinginnya tak mampu meluapkan resah

Aku hanya mampu mendesah bisu
inginmu bak tikaman belati sembilu
walau kasih masih berkarat membelenggu
kau kulepas dengan segala rasa pilu

Ingatkah kau sayang
dulu kesunyian pernah dirapikan dengan jemari cinta
yang bertaut tulus melerai dingin
kini kisah itu hanya tinggal gumpalan angin
melayang hilang melukai batin

Akhirnya aku terbiasa kehilanganmu
seperti panas menjadi dingin karena hujan
atau peluk yang lepas setelah kepergian
sendiri kurajut doa di
gigilnya rindu
sehangat selimut, setenang maut

Ys Jambi/090114

Rabu, 08 Januari 2014

Pergimu Membawa Serta Hatiku

Sayang
tak pernah kupinta
untuk kau kasihi
apa lagi mencintaiku segenap hati
cukup tetaplah di sini
walau hanya sebatas ilusi

Tanpa kehendak dan rencana
kita berjumpa pada rentang tak terduga
kau yang pernah meluka jiwa
kembali datang dengan segenap rasa

Kasihku menyelimuti kebekuanmu
merelakan perih permainkan naluri
membiarkan jiwa diam penuh lara
semua hanya karena cinta yang membara

Sayang
terkadang tanpa ragu kau permainkan sepi
tak menghargai hadirku disini
namun aku harus bisa mengerti
demi menjaga hubungan tetap bersemi

Waktu berjalan, takdir pun bertandang
kasih berakhir oleh sebuah keadaan
kita merela, lepaskan rasa yang dalam
masa memutus tanpa belas kasihan

Maafkan aku sayang
kurelakan diriku untuk kau lepas
namun bukan berarti hatiku ikut terbebas
karna pintunya telah terkunci mati
bersama indah kenangan yang suri

Ys Jambi/051213

Selasa, 07 Januari 2014

Pujangga

Dia adalah insan yang menulis dengan bahasa hati, menganyam benang-benang kasih
mengidungkan cinta berirama rindu
melenakan sukma dari terbitan matahari jiwa

Dia adalah ulama
penyambung kalam Allah dan sabda rasulullah
kesaktian firman yang melangitkan iman atau tauziyah sabda yang menyadarkan kekhilafan semua terbingkai bijak memakna hidup menuju kedamaian

Dia adalah malam hening mencandai sunyi dengan bebait bulan
mencumbui barisan aksara gemintang lalu bersenggama dengan nafas-nafas alam hingga tercipta janin puisi menghanyutkan

Dia adalah pengelana yang kehausan
meminum tirta dari danau lembah-lembah kata
terapung tenggelam demi sebuah ilham
agar tercipta syair-syair indah penyejuk dahaga ilusi

Dia yang tak mengharap apa-apa
dia yang tak meminta balas jasa
dia hanya meminta seulas senyum ketulusan pertanda karyanya diterima
sungguh, bagai harta yang sangat berharga baginya

Duhai pujangga
indah kau istanakan sepi kesendirian
terlahir dari rahim-rahim kesunyian
selalu hidup dalam ruh-ruh zaman
kekal dalam taman keabadian
bernafaskan cinta dan kasih ketulusan

Ys Jambi/040114

Ketika Aku Kehilangan Kamu

Surya kehilangan seri
cinta kehilangan makna
rindu kehilangan tuan
kasih kehilangan sayang
hari kehilangan cahaya
jiwa kehilangan kamu

Ketika aku kehilangan kamu
puisi menggores aksara haru biru
rima sumbang mengalun sendu
metafora sendiri rintih tersedu
majas membisu tergagap pilu

Lewat semusim pelukku kau lepas
kenangan berlomba perih meranggas
satu-satu airmata luruh terhempas
kuteguk bersama rindu yang kandas

Ys Jambi/030114

Senin, 06 Januari 2014

Untukmu Duhai Akhi

Aku tak mengharap ketampanan wajahmu
jika hanya menjadi prahara bagi hatiku oleh kecemburuan membakar jiwa
cukuplah kau yang  menawan dalam iman dan tampan dalam budi pekerti

Aku tak meminta kau yang getle mengungkap cinta
Hingga membuatku terbang ke alam fana ilusi
Namun jika kau tulus mencintaiku maka jadikan aku halal di mata makhluk dan di hadapan Robbiku

Aku tak mengharap kau yang romantis dengan makan malam bertemaram lilin dan sepasang sampanye gairah menyesatkan
namun aku lebih kagum kau yang sederhana melindungiku dengan ta'aruf cintamu

Aku tak ingin kau yang kaya jika hartamu haram dan akan menyeretku ke dalam kawah api neraka
cukup bagiku kekayaan hatimu hingga mampu mengajarkanku cara mensyukuri nikmat-Nya

Aku tak ingin kau yang pandai lalu sibuk mengurus dunia dan melupa kewajibanmu kepada Allah juga keluarga
cukup bagiku engkau yang pandai menjadi imam dan membimbingku kepada jalan yang diridhoi-Nya

Ya akhi
Sejatinya dirimu bukan hanya karena tampan, jantan, romantis, kaya, dan pandai namun sejauh mana engkau mampu menjadikan dirimu menawan oleh pancaran iman dan taqwamu kepada Allah

Engkau akan sangat mulia ketika mampu bertanggung jawab, menjadi imam yang baik dan melindungi keluargamu dari azab Allah Azza Wajalla
engkaulah muslim dambaan wanita muslimah

Ys Jambi/050114

Cumbuan Malam

Hening
aku menggigil dalam dekap malam
meresapi desah dan pilinan bayu
gelinjang tangisku tertahan
merintih lukaku terlelap
pulas berbantal bulan dan beralas gemintang

Sunyi
kupejamkan mata dalam balutan kekecewaan
coba memaknai bait demi bait kejadian
dari diary hati yang meradang akan cinta
lusuh terbiar tak terbaca
malam sepi berteman kebekuan

Malam
apa yang salah
mengapa langit seolah tiada bermaya
apakah semesta telah penat mendampinginya
atau gerhana telah melingkari cincinnya
hingga awan gelap melingkupi jagad raya
Entahlah, tanyaku raib ditelan kelam

Sepi
Aku sangat lelah menatap langit
mencari jawaban dari gugusan bintang-bintang
atau dari desiran bayu selatan
semua diam, membiarkan malam berlalu dengan kesepian takdirku

Ys Jambi/050114

Minggu, 05 Januari 2014

Syair sang Fakir

Kutulis sebuah syair renungan
dari goresan jemari kefakiran
agar nyata arah tujuan
menapaki hidup yang penuh nafsu godaan

Duhai raga kenali dirimu
dari mana asal dan muasalmu
penuhi nadi dengan nafas keimananmu
agar tak hanyut pada zaman yang akan mencelakakanmu

Duhai lidah jauhi gibah
hanya membuat bibirmu tak indah
kelak kau akan mendapat siksa Allah
memakan bangkai busuk bernanah

Duhai hati berdzikirlah
perindah relungmu bersama kalamullah
cantikkan kalbumu dengan syukur hamdalah
peranggun sukmamu oleh titah rasulullah
agar kau menjadi kecintaan Allah

La'ilaha'illallah adalah lafaz surga
mengakui Allah yang Maha Esa
pemberi magrifat pada insan bertaqwa
penurun azab bagi hamba berdosa

Ys Jambi/050114

Sudut Penantian

Aku masih di sini tuan
menantimu pada batas persimpangan waktu
beralas permadani semesta dan dekapan bayu segara
hembus membuai rindang asa
berharap kau segera menjelma mengupas segala beban duka

Masih seperti dulu tuan
kunanti aksaramu yang menyentuh sukmajiwa
membuai imaji menerbangkan harap
riuh mengecup kebekuan hati
menggeliat hasratku rekah tersipu

Bilakah kau datang tuan
lenakan aku dalam gemuruh lumatan kasih
hapuskan lelah yang memenuhi bejana ragu
di sudut waktu aku tetap menunggu
akankah kau datang dengan segenap rindu
ataukah penantianku hanya akan berujung pilu

Ys Jambi/010114

Sabtu, 04 Januari 2014

Penulis Sunyi

Tuan
aku penulis sunyi
yang berdiam di ceruk puisi
mengurai tentang kisah hati
merindu tanpa kenal henti

Satu ketika aku mengenalmu sebagai embun
penyejuk jiwa nan lama mengelabu
penerang lorong-lorong beku
damaikan gersangnya savana kalbu

Maka sajakku mulai membasah harap
meriak bebait kasmaran mengerjap
nada-nada kasih pun hingar berderap
merindang cinta oleh rindu yang melindap

Namun apa yang terjadi
pertemuan indah tak lah berakhir bahagia
janjimu hanya angin fana belaka
kau hukum hatiku sesal merana
terpenjara oleh dusta menvonis lara

Ys Jambi/040114

Jumat, 03 Januari 2014

Irama Kesunyian

Tuan
satu ketika kau menjadi oase
rangkaian sajak yang menyejukkan gurun dadaku
membelai lenakan sahara jiwaku
bak musafir, aku tersesat pada rimbun savana rinduku

Lain waktu kau menjadi nada-nada syahdu
irama mozart yang menggetarkan jiwaku
terhanyut oleh buai simfoni asmaramu
menghentak resah nadamu tak jua berhenti menggoda

Malam ini kau jadi dermaga peraduan
bulan dan bintang berpesta menghiasi malam
menina bobokan gairah kesunyian
meraup kasihmu dalam bayang-bayang impian

Ys Jambi/271213

Hikayat Maya

Ya Rob, aku jatuh cinta
pada bibir yang basah oleh zikrullah
pada mata teduh yang selalu menjaga pandangannya
pada wajah sederhana, yang mendamaikan sukma

Kini namamu menjadi bagian cerita
di rentang hayat kisah maya
mengisi lembar-lembar aksara jiwa
memijari ruang redup yang hampa

Kau yang jauh begitu abstak
sangat samar di remang pudar
namun tuturmu selalu menyentuh berandaku
menyimpul benang-benang sunyi rinduku

Terkadang aku bertanya
" masih pantaskah aku bahagia, walau hanya sekelebat cahaya?"
aku yang mendamba imam penuntun surga
bahagia dalam istana bertakhta taqwa
berdua mencumbui malam dalam tahajud cinta

Ys Jambi/301113

Benci Tapi Rindu

Senja ini hujan sayang
kristal luruh dari rahim langit kelabu
datangkan gundah di balik rindu
sayu menyapu dedinding kalbu

Semburat tatapmu menjamah
tak mampu kutepis segala resah
bila saja hadirmu nyata
tentu hujan menjadi musim asmara

Engkau yang datang sekilas pelangi
membelai syahdu gumarang jiwa
lalu berlalu secepat bayu
meninggalkan kemelut rindu di tepian sendu

Ada benci beralun rindu
ada kasih di gersangnya silu
untukmu sang pujangga maya
yang tak mampu membaca isyarat kata

Ys Jambi/121113

Simfoni Cinta

Angin senja bertiupan nakal di rambutku
sejenak melenakan kalbu
kuucap salam pada camar dan gelombang
diantara tenang lautan yang memantulkan semburat jingga
menawan

Ah, kala malam menjemput
aku tenggelam dalam tenangnya
menyulam mimpi berteman nyawa alam yang begitu mesra
memelukku, seraya mencumbuku dengan alun simfoni

Anganku berdetak retak
di sini aku merindukan bulan atau kecupan embun dinihari yang terlanjur pucat pasi
senyumku beralih pada kunang-kunang liar
sesekali menggodaku dengan bahasa rayu

Menatapmu malam ini
lewat hamparan semu maya
lincah menari melintasi sungai dan lembah
detak-detak jantungku bersorak jengah
riuh melagukan cinta

Ys Jambi/281013

Tali Rapuh

Semesta mengulas kisah maya
bercerita tentang senja yang tenggelam bersama sang lembayung kelam

Drama jiwa-jiwa regang terapung
menggapai berjuta harap kehidupan
yang di perkosa fana kenyataan

Kerinduan tercipta dan di paksa karam
sebagian mengambang tak bertuan
bersenandung sumbang terbentur karang

Jiwa garang terpasung takdir
tergantung kemelut tali rapuh
coba menggapai mimpi-mimpi yang terbuang

She feat Ys/101113

Lentera Impian

Angin senja mengelus bunga-bunga di berandaku
memekar asa dari putik perasaanku
tiap kali kusebut namamu
satu kelopak rindu luruh dari dadaku

Wajah petang perlahan memerah
beringsut tenggelam berganti temaram
malam mulai menggayuti semesta
pertanda sunyi kembali menjelaga

Ah, mengapa gundah
bukankah rindu mengerti jika aku tak pernah sendiri
di sisiku ada sepi
menemani
bersama sketsa wajahmu yang setia membayangi

Andai bisa aku meminta
jadilah lentera agar malamku bercahaya
agar lelap segala lelah
dan mimpiku menjelma indah

Ys Jambi/291113

Asmara Biru

Semburat senyummu merekah dalam ingatan
manis teduh menjelaga khayalan
penuh madu merusak ketenangan
terhanyut aku pada alunan sepoi kasmaran

Egokah aku
menghembuskan bayu rindu di gempita harimu
sekedar meredam gelora membiru
namun tak jua kau meluluh
melupa rasa yang terlanjur bertamu

Bagai dedaun layu
akulah kering yang kau biarkan
tanpa siraman sapa dan hangat pelukan
terbiar sepi dalam dekapan
kau kadang terlupa bahwa aku ada

Ada nada yang terdengar tabu
saat irama hati sudah tak lagi merdu
hanya belenggu rindu kembali menyiksa kalbu
nyeri membumi hanguskan paru

Ys Jambi/091113

Pupus

Senandung bayu mendayu syahdu
menangkup gejolak gerimis haru
dipunggung rindu kubenamkan hati
agar tak merintih walau lirih

Jingga merona semu saga
memantul memory, palung hatiku berdarah
pada kecupan kata yang pernah singgah
mengantarku larut pada melodi asmara senja

Sesengguk camar bernyanyi sendu
mewakili alunan rasa yang bisu
terdakwa oleh khayalan semu
rindupun hangus perlahan pupus

Ys Jambi/201113

Beku Malamku

Di dadaku, tengah tumbuh ilalang nyeri
sementara airmata telah kering terhisap sedih
hama kedukaan tak jua beranjak pergi
membiarkan kemarau merana merontang sepi

Malampun bernuansa kelabu
tiada bulan yang indah merayu
dan bintang tertunduk bisu
sempurnalah keheningan gulitaku

Di rentang langit, lenguh rinduku mengaduh
tertikam oleh rasaku sendiri
mengeja sunyi dari rangkuman suara hati
tentang hampa yang menyapa tiada henti

Jika satu hari nanti
ketika aku tak mampu lagi bersuara
kuharap malam tenang berentang lapang
membawa sayap-sayap angin
menyekap luluh kebekuanku yang membaka

Ys Jambi/061213

Balasan Cinta

Entah dengan apa kuseka kesedihan langit
sedang mendung masih menggumpal pekat
bergayut manja di mata nan sendu
mengenang dikau yang pergi berlalu

Takdir kasih mengurai makna
ketulusan tak selamanya menuai indah
terkadang rejam luka di terima
susu yang di balas dengan tuba

Seumpama merawat anak singa
kecil di sayang buai manja
besar menerkam buas binasa
sungguh malang nasib cinta

Kini tinggal senyap
nyenyak berbincang
meriuhkan mimpi-mimpi lengang
coba menghapus jejak ingatan
yang hanya membuat gerimis jatuh terbuang

Ys Jambi/191113