Sayang
telah kuraba nadimu
masih berdetak lantang
ketika dingin menusuk tulang, menggigit melumpuhkan kekuatan pada jalan-jalan lembab samar bayangmu di telan gegap kesunyian
kau tegar
Menari dalam kidung melodi nasib
tumpukan koran kau dekap erat menutupi kecil tubuhmu
sambil tersenyum menjajakan lembar demi lembar yang kau tukar dengan sebungkus nasi kucing
kau tegar bersyukur
Sayang
telah kuraba nadimu
masih berdetak lantang
saat yang lain lelap dalam dekap ibunya
kau masih berkeliaran memetik bulan meraup bintang demi merasakan indahnya senyum dunia
kau yang kecil bermental baca
Sayang
walau hidup terkadang tak adil
tapi denyut nafasmu nafasku harus tetap bernyanyi
menyongsong impian melumpuhkan badai
Ys Jambi/281113
Tidak ada komentar:
Posting Komentar