Rabu, 05 Februari 2014

Kopi Malam Sang Pujangga

Di penghujung sepi
pada malam yang paling sunyi
seorang penyair diam sambil menghirup secangkir kopi
dari larutan manis bebijian puisi

Tiba-tiba cairan kopi itu tumpah di lembar kisah yang murung  mengaburkan huruf-huruf
linglung
basah membingkai nokhtah bingung
mengukir kembali kenangan musnah di terjang beliung

Sambil mengusap bening airmata, jemarinya meliukkan aksara duka
" rinduku,
pahit manis yang tertuang dalam kopi miris
adalah cara indah membujuk hati lara terhiris
minumlah sampai habis
dan lupakan kisah yang tragis ".

Ys Jambi/260113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar