Di penghujung sepi
pada malam yang paling sunyi
seorang penyair diam sambil menghirup secangkir kopi
dari larutan manis bebijian puisi
Tiba-tiba cairan kopi itu tumpah di lembar kisah yang murung mengaburkan huruf-huruf
linglung
basah membingkai nokhtah bingung
mengukir kembali kenangan musnah di terjang beliung
Sambil mengusap bening airmata, jemarinya meliukkan aksara duka
" rinduku,
pahit manis yang tertuang dalam kopi miris
adalah cara indah membujuk hati lara terhiris
minumlah sampai habis
dan lupakan kisah yang tragis ".
Ys Jambi/260113
Tidak ada komentar:
Posting Komentar