Jumat, 07 Februari 2014

Aku dan Cermin

Cermin tak bisa berdusta
tatapku menatap tiap inci detail tubuh yang telah berpuluh tahun menjelma menjadi sosok yang kudiami
Ah, masih seperti dulu namun kerut tipis mulai menghiasi rupaku

Pandanganku terpaku pada bingkai hati yang terselubung gaun dosa
berdebu terlalu sarat akan sekat nafsu dunia
Oh, haruskah makin menebal tanpa tissu iman hingga takdir meregang lenyap

Astagfirullah
kutatap lagi pantulan diriku
Ya Robb, telah senja mata itu, perlahan meredup oleh beban hidup
walau kupaksakan tegar menghadang arah angin tak urung aku jatuh mengkerut terpelanting
sadarlah kini, diri ini telah uzur lelah merenta

Garang imajiku berkata pada diri
" kembalilah pada sejatinya hati, perindah kalbumu dengan amal taqwa jiwa, kereta kencana sebentar lagi mendatangi, telah siapkah engkau wahai raga?"

Cermin adalah aku
pantulan kejujuran sebuah kenyataan
mirror nyata saksi diri
mengungkap tabir yang menghijabi keindahan hati

Ys Jambi/030114

Tidak ada komentar:

Posting Komentar