Minggu, 21 Desember 2014

LUKISAN SURGA NAN NYATA

Ibu
Pada senyummu yang delima
badai seakan luruh tanpa daya
gerhana kau jadikan kerlip purnama
memijari kelam nasibku yang fana

Jika langit bangga dengan gugusan bintangnya
bumi elok dalam lukisan alamnya
dan kau adalah manikam nirwana
menghiasi retak-lantah derita jiwa

Ibu
Andai mampu kupetik seluruh bintang
kan kuhiasi pada sanggulmu yang putih
agar selalu mengilau cahaya
mengelilingi jingganya hatiku nan perih

Ibu
kasihmu tak sebanding intan permata
pengorbananmu tak sepadan dunia seisinya
ketulusanmu bak cahaya penerang gulita
engkau adalah lukisan surga yang nyata

YsKasih211214

Sabtu, 06 Desember 2014

RINDU YANG LINDAP

Pada rindu yang kerap merebak, malam adalah tempat, mengimajinasikan wajahmu yang lindap bersama harap

Lelah dipermainkan pawana, biarkan sunyi mendawaikan lantun sedih, dan alunnya terbawa pergi, luruh ke tubir kelukaan hati

Pernah kuberi kemanisan halwa, kusajikan pada malam-malammu nan baka, namun racun menitik nila, dan memusnahkan rasa yang membara

Kini malam dan resah bersekutu, menepikan jelaga-jelaga rindu, asbat hasrat membiru, sepi meniupkan ruh-ruh bahagia yang tersapu

YsKasih061214

Jumat, 05 Desember 2014

BINCANG RINDU KALA SEPI


Aku tetap saja menjadi sebatang sepi, meski nyala korek api coba mematik hati
dan malam tak pernah menyisakan dingin, hanya sepi tanpa peluk yang tak pernah ingin

lalu kubisik sapa di bait puisi berharap malam menjadi peluh
oleh hangatnya percik-percik diksi
teduh tatapmu merupa kunang, meski malam gelap mencoba hapuskan kenang

Katamu; hangat percikan diksi pada sajakmu
lebih dari cukup meniadakan gigil malam ini
pun tatap manja pada wajahmu nan malu
adalah bias rasa yang kerap menyiratkan rindu

O, kucoba berpuisi didadamu  menyelaraskan rima dan detak jantungku
jika rindu bertumbuh disitu
pasti akan tercipta nyanyian merdu

Kini isi kepalaku ramai oleh rindu, hilir mudik bayang dan celoteh harap bersamamu perlahan menggodaku
sembunyilah di teduh netraku agar gelap menjadi cahaya, dan sunyi menyanyikan lagu asmara

Alunan puisimu selaras degub jantungku
memompakan aliran rindu yang menyebar lewat pembuluh arterivenaku sepertinya malam tak lagi sepi bukan?
karena rindu yang bertemu telah mampu mengusir segala beku

YsKasih feat Dendonii 051214

Kamis, 04 Desember 2014

MALAM API


Seringkali malam tak adil, ia biarkan sepi melaknat rindu, tanpa ada cumbu merayu, meramaikan beku membisu

Malam masih remaja; katamu, biarkan anak-anak rindu bermain petak umpet, bercanda hingga lelah dan akhirnya lelap dalam dekap

Tapi aku takut gelap; kataku
kuingin rembulan membelah diri, lalu membagikan cahayanya, untukku dan untukmu, dan rindu bergelimang sepenuh api

Ahh, biarlah malam tak adil, biarlah tanpa canda meliuk gigil, biarlah mati rasa membaka, namun doa tetap menyeludung bunga

Yskasih271114

Selasa, 02 Desember 2014

DESEMBER


Bagimu desember adalah musim, di mana hujan dan cinta bermukim, memekarkan putik-putik temu, pada tiap rinai rindu

Namun bagiku desember hari kelabu, dimana cinta pergi berlalu, meninggalkan genangan haru, dari hujan air mataku

Desember
adakah yang lebih perih dari kehilangan?
adalah resahku, yang tak ingin melepaskan, dekapanku dari sehangat kasih sayang

YsKasih021214

Jumat, 28 November 2014

BIBIR DAN PUISI

BIBIR DAN PUISI

Cari tempat gelap dan senyap
kita akan berlatih main sulap
bibirmu fasih melafal puisi
bibirku yang letih meliurkan sunyi

Bagaimana kalau kita saling tukar tempat
agar kau mengerti rasanya sendiri
lalu aku memahami lekuk liku puisi

Lafalkan puisimu
sementara sunyi berkerumun dibibirku
dan aku merasa sendiri dalam hingarnya keramaianmu

Kau begitu sombong dalam megahmu
sementara aku makin terpuruk dengan heningku
ingat, pada saatnya kelak
semuanya akan bertukar tempat

Kucoba berpuisi didadamu
menyelaraskan rima dan detak jantungku
jika cinta bertumbuh disitu
pasti akan tercipta nyanyian merdu

Tapi puisi berayun di sunyi bibirku
indah kata bermakna bisu
sunyi berdentum di bibir puisiku
syahdu merangkai cinta sang penyair malu

Ys Jambi/141013

Sabtu, 22 November 2014

DIARY HATI

Jika bijak menasehati orang lain, menebar budi pada orang lain, menarik simpati orang lain, berdandan rapi untuk orang lain, memberi kasih ke orang lain, seakan diri paling sempurna di mata orang lain

Namun untuk istri dan keluarga istri semua keindahan itu tak pernah ada, yang ada hanya kebencian, menolong hanya untuk sebuah pamrih, tak lelah membuat keributan, menyakiti wanita yang dengan setia mendampingi walau berkalung luka dan berderai air mata

Apakah itu adil?
Bisakah dikatakan berakhlak baik, mungkin terhadap orang lain memang baik, tapi bagaimana terhadap wanita yang ikhlas berjuang mempertahankan keutuhan rumah tangga hanya demi tetap melihat cahaya dimata anak-anak tercinta

Hidup serasa tak adil untuk seorang istri yang semata menggantungkan hidup pada lembar rupiah suaminya yang kadang ia dapati melalui gerimis tangis duka

Hidup serasa mengejek untuk sekeping hati yang tulus mengabdi demi menjaga janji suci dan curahan pahala kasih Rabbinya

Hidup serasa tiada guna bagi dirinya yang di pandang tak berharga hanya karena berasal dari keluarga papa dan tak punya kepandaian apa-apa selain menjaga keutuhan rumah tangga dan nama baik suami juga senyum diwajah tua orang tuanya

Demi senyum ibunya, demi cahaya riang dimata buah hatinya, demi rasa kasihnya, ia rela mendekap duka demi duka, mengobat luka demi luka, mengelap cucuran air mata, menampal tiap koyakan derita, di anggap sampah tak berguna, semua ia lalui dengan tabah walau bahagia serasa jauh dari dekap jiwa ~¤¤

TERPASUNG DUKA

Seharusnya, ketika musibah menimpa, tobat adalah hikmah di sebalik malapetaka

Namun apa yang terjadi
usahkan bening air yang keruh bahkan sedikit raib nokhtah hitam pun tiada, lumpur terlalu pekat melekat keji

Lalu apa arti semua pengorbanan?
apa artinya mengalah demi sedikit kebahagiaan
sia-sia rasanya, menanam benih di atas tanah berhama, subur enggan lunglai adanya

Harus berapa banyak lagi air mata tertumpah
harus berapa lama lagi damai menyapa
mengira berseri purnama jiwa
duhai, lara masih betah menyerapah

Dan perlahan
terik meredup terlindap petang membawa kelam memasung ketegaran

YsKasih211114

Kamis, 20 November 2014

BUKAN PUALAM

Di beranda malam, langit berkilau temaram, ada rindu melenguh diam, muak pada gejolak tak padam

Lalu senyap mengepung angan, tak tahu kemana akan menitipkan kerisauan, pada angin bertiup lamban, atau pada gemerisik dedaunan, entah

Hatiku bukan pualam, sayang, yang bersinar menggenggam rahasia malam, adakalanya meretak dendam, berserak di hamparan kebencian

Yaa, sudahlah
bukankah kisah telah bercerai, untuk apa memungut perca-perca terkoyak, jika akhirnya tak jua mampu tertambal utuh, biarkan usang mendekam dalam kenangan

#YsKasih101114

KUGALI PERIGI SUNYI

Sunyi menyanyi
di kelam penuh aroma kesturi kupanggili namamu sepenuh gigil pada jarum jam merayap kutitip harap hasrat purba: ingin bercinta

Sunyi menyanyi
di lambung rasa yang sempat gaharu
wewangian surga melangit rindu
jatuh bangun di terpa kecamuk bisu; cinta semu

Sunyi menyanyi
mengaduk lunglai dinding birahi
menggali perigi harap tak pasti
meraung rintih; Tuhan cinta-Mu melerai puji, bakar hasratku sepenuh api

Dam ft Yskasih 2014

BIDADARI SENJA


Telah kau tanam doa suci di ambang senja
ketika ilalang runcing menikam mata
sapamu mengembun basahkan telaga
duhai, apa yang bisa aku berikan selain sepi dan puisi?

Inilah hari dimana ratusan puisi menyerbu kearahmu
doa, lebur dalam harap cinta
mekarlah benih-benih embun kesabaran
dari bening matamu yang berlian

Ketika lilin-lilin dinyalakan
kau tebar kata-kata sepenuh cahaya
berkilau memijari taman hampa
senyummu pantulan manikam nirwana

Sepotong sajak terisak
di ujung senja yang lindap
tereja nama demi nama
tersimpan satu nama penunggu jiwa
kau bidadari senja pengagum setia

YsKasih201114

Kamis, 06 November 2014

HUJAN-KEMARAU

Tanah telah lama mengandungmu
Kini hujan membangunkanmu
Hijau tubuh pulau-pulau
Menyusut dalam kepungan angin deru

Menyentuhkan jemari basahmu
Memanggilkan ruh batu-batu
Segenap duri yang dikandung tubuhmu
Mencuri luka, mencecap nyeri darimu

Sekokoh mawar menatap ngilu
Kabut seperti daun pandan hijau
Menabur wangi meneteskan embun
Abu menegur dingin di tungku perapian

Gedung berteriak jalan menggigil
Melajulah musim bagi semesta kecil
Sampai kutemukan apa yang dicari tubuh-tubuh kerdil
Menjadi darah ungu di urat nadi

Masihkah musim indah bagi si kecil
Sementara ibu pertiwi lemah memanggil
Pohon-pohon tumbang dilindas pasir
Sang lemah meratap hina tercibir

Hujan mengalirkan masa lalu
Masih terpahat huruf api pada abu
Selagi asap membentuk debu
Anak panah siap menancap kalbu

@Yosy_kasih /061114

Senin, 06 Oktober 2014

KISAH KASIH SILAM

Salam senja, tuan
elok kiranya jika menutup petang di muara lengang
sambil menimang gelas kopi
dan selembar roti berselai hati
serta rindu yang mulai mengusik imaji

Pada lindap terik mentari
kulabuhkan rasa yang perlahan menyeri
inginku mengulum harum selasih
lalu kusuapkan pada hangat bibir pedasih

Lalu temaram membingkai angan
rinduku merayu jarak pandang
pada segalamu yang tak lekang dari ingatan
pada resahku yang menanti bidukmu datang

O, indahnya khayal sang puan
seakan menenun sobekan kisah masa silam
menampilkan ronce-ronce romantisme
yang telah lapuk termakan kemarau jingga

YSJAMBI041014

Kamis, 02 Oktober 2014

PEREMPUAN BERAHIM PUISI DI ANTARA DURI

(: yessika)

kusebut namamu yessika, perempuan berahim puisi--ada elegi di pijar matanya, tertanam duri di lubuk hatinya

airmata menyungai dan sampan harapan terkayuh dengan satu pendayung yang mudah patah

ada rembulan di rahimnya
pun batu pualam
beribu lagu tercipta pada daun lontar, tergurat isyarat akan lahir berjuta puisi

sesekali rembulan membelah malam, mengira akan ditunggangi raja siang, kepunan, ratap harap meluahkan balada violin malang

ada sungai yang kerap mengalir, dari limpahan kawah tak terbendung, mencipta telaga pemandian dewa-dewi, berlangit aurora pancaran pengorban hati

o, yessika,
kau wanita berahim puisi, tegar menikmati tikaman duriduri, senyum seolah bahagia tergenggam, menyemai pahala demi damai surgaloka

#DAM_feat_YS
#Jambi_september_2014

Senin, 26 Mei 2014

Rasa yang Terhalang

Apa yang kau tahu tentang puisiku
kau hanya berkata indah
tanpa merasa mataku basah
kala namamu memenuhi lembar-lembar kisah

Kau pinta aku untuk merinduimu sepenuh hati di antara jarak halang membujur
dan jembatan temu tinggi menjulur
lambaianmu hanya membuat hatiku hancur

Lalu apa makna penantianku
menganyam pelepah nyiur sepi
memberangus hasrat terbiar beku
hanya demi rasa yang entah bila menyatu

Ah, kepalang basah
biarkan rindu mengintipmu dari bilik-bilik ilusiku
menikmati tiap inci senyummu
walau binasa merinai badan
rasa ini akan tetap kugenggam

#YsJambi190514

Pentas Maya

Kau tahu di kepalaku
aku dan kau hidup bahagia
mementaskan drama romantis
kita berdansa terbuai pesona
berputar indah beralun ritme rindu yang entah

Anganku menjadi headline di halaman depan koran esok
dan kau pembaca pertama
yang tersenyum membalas senyumku
sungguh, hadirmu telah mengusik mimpi-mimpiku

Di langit khayal
aku sudah mencumbumu lima kali
setidaknya itu visual harap yang kurapalkan
semesta ilusiku melambung jauh
akan romansa temu rindu bersyair syahdu, dalam inginku

Maukah kau melabuhkan ilusi itu di pelukku?
kapan, di mana dan bagaimanapun aku siap
dengarlah, asaku mencipta eufoni rindu jangankan maya
bahkan penduduk langit terkesima akan merdunya

#YsfeatSp210514

Senin, 19 Mei 2014

Serumpun Janji, Senibung Asa

Serumpun janji kau ikrarkan
senibung asa, cinta kulautkan
malang, belum sempat berlabuh
dusta membadai tenggelamkan rindu

Perlahan nyala rindu memudar
gelap menyisakan noktah-noktah pertanyaan
entah apa yang merasuki imaji
hingga bau mulutmu menghembus jejanji pasi

Begitu indahnya luka
hingga rintihku mencipta aurora
mempesona oleh warna-warni duka
dan air mata menjadi telaga pemandian dewi-dewi surga

#YsJambi130514

Sunyi

Penyair sunyi
aku telah jemu menapak sepi
bisakah kau ciptakan syair malam
yang tanpa aksara sepi berdendang

Mengapa diam!
apakah permohonanku terlalu berlebihan?
ah, tidak kurasa
karena aku hanya meminta malam
tanpa senandung sepi melengang

Ufh, gubahanmu tetap berdawai sepi
sepertinya, kau pun jatuh cinta pada sepi
selihai apa metaforamu berdalih
tetap saja, diksimu berujung sepi

#YsJambi030514

Jika

Jika suatu hari nanti
ketika daun luruh terkulai layu
kau akan mengenangku sebagai dahan yang tegar mendekap bayu

Jika suatu hari nanti
senyumku tak lagi melangit puisi
namun do'aku akan tetap di sini
menemanimu menapak hari

Jika suatu hari nanti
syair rinduku pun tak mewangi lagi
namun jiwaku akan tetap mekar menyapa hati
di istana sunyi, dawai aksara bidadari

#YsJambi040514

Hijrah Mimpi

Aku ingin hijrah
ke tempat di mana
tak ada lagi desau desah rindu
gemericik tangis dan riuh gemuruh lelah
selain halwa bernada bahagia
damai mendawaikan syair cinta

Lelah terlampau tebal berkarat
beranak pinak baka mengikat
bilakah waktu mau memberi jeda
agar sedikit kumampu bernafas lega
rajukku pada waktu
yang kerap menyajikan lagu pilu

Andai dipunggungku punya sayap
kuingin terbang sejenak
melupakan beban berserak
berbaring di hamparan awan biru
lelap berdekap pawana salju
bermimpi di nirwana dewa-dewi

#YsJambi170514

Rabu, 14 Mei 2014

Nasehat Bunda

Wanita tua itu mendatangiku
tersenyum kasih tajam berbisik
maaf nak, seseorang tengah mencarimu katanya; ia adalah waktu, yang merindukan tartilmu
seperti dulu kala fajar menyapamu

Dari keriput bibirnya, kata kembali membuncah; salahkah bila aku cemburu
pada tirai yang menutupi hatimu
ia menjadikan imanmu tertahan
dan membiarkan nafsu lesah meliar

Kecut meludahi sukma
sedikit kata melucuti alfa
ah, perselingkuhan membinali jiwa
antara nikmat semu berujung nestapa
atau damai taqwa menuntun surga
dan jalan Allah adalah pilihan hamba bertaqwa

#YsJambi160514
#Ilustrasi_Internet

Jumat, 09 Mei 2014

Musik Tak Berdawai

Kurangkai kata di atas riak samudra
bersenandungkan ombak-ombak rindu
meliuk dalam alunan puja asmara
merenangi lautan keinginan yang retak

Kadang intuisi membuatku berlabuh
pada pantai halimun yang jauh
di mana katanya cinta hidup rukun dengan rindu berbagi diksi dan bersatu tanpa keluh

Namun lain waktu
aku lunglai di iringan waktu berputar
sendiri pada gelap kian suram
kelam tanpa suara hingar
hening laksana musik tak berdawai

Dalam ilusi puisi nyata
jiwaku bertasbih merengkuh kesenduan
menyulam riak-riak kebekuan
membingkai lembar-lembar kesepian
didalamnya aku luluh, berayun dalam ombak kehidupan

#YsJambi210414
#Ilustrasi_Internet

Rabu, 07 Mei 2014

Mencumbui Musim

1) Seperti apa rasanya angin musim hujan
yang bertiup sesaat
sebelum tetes airnya jatuh membawa kenangan?

2) Waktu sunyi senyap
kidung datar tak berirama
rindu yang tergenggam
lepas
kemudian kandas di sela-sela harap

3) Sekejap kemudian angin bertiup
lebih dari sekedar sepoi
namun merupa sayap kupu-kupu
hinggap pada bunga yang riuh melepas rindu

4) Perlahan binar imajiku mengerjap
pawanamu tak sekedar menggigilkan rasa namun mampu meluluh lantahkan sukma

5) Sebait harap yang dibawa desau angin kemarau
kuharap mampu menyusup
ke balik hijabmu demi sebuah sejuk

6) Kubuka kisi-kisi pagi berharap embun tak sekedar hinggap
namun menetap menghapus jejak lesah menyeriap

7) Embun jua pasti sesap kala kala surya menjelma seri rindu
karena aku percaya
ada hujan setelah kemarau meraja

8) Kucangkirkan sekilau berkah menghapus kemarau terpahat
bingkisan pagi, untukmu sang penambat hati

9) Dan di ujung kisah
aku meminta
tetaplah tegar meniti kemarau dengan do'a agar terik menghijaukan bunga padma

#DuelPenyairBp_YsftSp_060514
#Ilustrasi_BaitPuisi

Senin, 05 Mei 2014

Selamat Jalan Kekasih

Seorang puan tepekur bersimbah duka
tak percaya pada takdir menyapa
sembari mengecup bibir pasi kekasih
Robb, terimalah ia dengan penuh cinta

Pagi mendadak berbeda tak ia temui sapa mesra penuh cinta
namun tubuh kaku berbalut kafan surga
dunianya berlangit airmata
telah pergi kesuma sandaran jiwa

Senyum damai di wajah kaku itu seakan berkata; ikhlaslah sayang
kita hanya berbeda alam
namun jiwaku,akan tetap hidup dalam hatimu
menemanimu menapak jalan panjang

Terngiang kata terakhir sang kekasih; jangan lupa akan wajibmu, sayang
makananku adalah doamu
cahayaku adalah dzikirmu
surgaku adalah sholatmu

Mati tak mengenal waktu
senja masih bercanda rinai sayang
malam kereta kencana menjemput raga
duhai, dunia hanya persinggahan

#YsJambi010514

Minggu, 04 Mei 2014

Rajab

Rajab menyapa, sudahkah kau persiapkan jiwamu? menghapus alaqah dosa membiak
yang perlahan akan mencemari kesucian iman

Kita hanyalah dedaun yang bertopang pada kayu rapuh
tak pernah lebih dari seorang hamba
fakir tanpa memiliki sebiji syahwi harta
Allah menjadikan kita berpunya
pantaskah kita mendurhakai-Nya

Ya Dzal Jalaali Wal'ikram
sujudku untuk kemilau karunia
Engkau perkenankan hamba memasuki rajab berkah
izinkan pula hamba menapak ke sya'ban serta berlabuh di ramadhan suci
tempat pencucian dosa dan khilaf diri

Robb, munajatku telah Engkau amini
kini izinkan aku sejenak tertidur
melumuri raga dalam damainya mimpi
serupa mudhgah lelap dipangkuan rahim ibunda

#YsJambi010514
#Ilustrasi_Internet

Jumat, 25 April 2014

Menikahi Puisi

Ikhlaskah engkau menikahi puisiku?
menjadi imam mendampingi sajadah sunyi
menggelar cinta di hamparan Ilahi
bersama aksara, kita mengaminkan munajat hati

Akan kusanjung dikau puja
kumuliakan laksana malaikat surga
agar tak lagi sunyi diksi-diksi
memekar kasih di taman hati

Janjiku tanpa basa-basi
tak mengulum semu sensasi
hasrat rindu bermuara kini
lewat bait suci di garis lini

Begini cara syairku bercinta
menadah restu bait-bait merayu
katakanlah; ya, pertanda sajak resmi menyatu

#YsJambi260414
#Ilustrasi_Internet

Rabu, 23 April 2014

Masih Tentang Kau

Masih tentang kau
pagi menjanjikan seri
dari kristal embun mengecup dedaun hati
menyibak keluh lara menepi
luruh pada tatapmu yang penuh arti

Masih tentang kau
halwa yang menenggelamkanku dalam candu
pujangga dengan tarian pena bernama rindu
yang meramaikan angsana bisu

Masih tentang kau
rumah kenang yang menyambangi puisi
coba merendezvouz rindu yang terberai
agar tetap menjadi memori indah abadi

#YsJambi230414
#Ilustrasi_Internet

Senin, 21 April 2014

Kepasrahan

Malam beranjak ke pelaminan
dawai harpa menelisik nada sendu
gaung alam bertutur kelu
rindu adalah penghulu yang menyatukan sunyi

Segera kukemas serpihan rindu
kutaruh digenggaman kedua tanganku
menengadah dengan jerit lirih; lihatlah Tuhan, ia inginkan sebuah dekap ketulusan

Tersudut aku diruang
sunyi
sependar cahaya
layu menerangi
gemulai penaku
membaitkan aksara hati
akan kekasih yang mencipta saung perih

Sementara halimun pun enggan menjawab tanyaku
tentang langit malam meluruhkan sunyi
atau tentang kerinduan yang pucat pasi
entahlah, mungkin akan terus begini hingga masa berakhir nanti

#YsJambi160414
#Ilustrasi_Internet

Sabtu, 19 April 2014

Pagi Sumringah

Semesta pagi ini memutik asa
di hempasan sejadah dhuha
kuluahkan lelah mendakwa
berzikir menuntaskan keluh berjelaga

Munajatku berurai tangis
setia mengamini doa-doa menghiris
Allah, kecup lelahku
pagutlah dalam ciuman yang paling manis

Dan semesta berkelir sumringah
menemani celoteh awan tentang jiwa yang indah
tabah menggauli takdir meluka
setia melayani kasih menyiksa
semata mengharap keabadian nirwana

#YsJambi080414
#Ilustrasi_Internet

Rindu Kampung Halaman

Aku rindu sunset lautku
menikmati gemuruh ombak tembikarku
dimana dulu aku selalu menghabiskan waktu
bersenda kasih sajian lagu melayu
mencumbui senja berdekap angin alang tige

Masih segar terbayang pada netra
petang berada di anjung dermaga
melihat elang memangsa anak belanak
riuh lengkingnya iringi pompong nelayan
yang pulang membawa hasil kehidupan

Lalu magrib memulai malam
riang kudekap telekung dan al qur-an
berlari menuju surau suci keabadian
ikhlas lalui magrib isya dalam iman
kenangan indah itu, dalam kerinduan

Maak, apa nak di kata kini
rintih pedade mengurai kisah perih
tentang raibnya ketenangan kampung
tertindas oleh bisingnya pergaulan zaman
mengaburkan murni tradisi turun-temurun
damai kampung, hanya tinggal khayalan tetua negeri

#YsJambi_140414
#Ilustrasi_panorama_Kuala_Mendahare

Ket;
Tembikar: nama sungai
Telekung; mukena
Pokok; pohon
Pedade; nama buah
Pompong; kapal kecil nelayan
Belanak; nama ikan
Alang tiga: jejeran 3 pulau menjadi 1

Curahan Luka Hatiku

Luka hatiku tiada yang tahu
meski selautan kata tercurah
percuma dan tersia
hanya lewat puisilah, kucoba lupakan duka

Canda
derita
nyata tak berarah
kutatap raut si kecilku yang sumringah
kutahu pengorbanan ini tercipta untuknya

Aku tahu dosaku pada bunda
tak akan mungkin terampuni
perginya oleh rindu, merejam sukma
tiada mampu kukecup kening pasinya
kala maut merenggut takdirnya
bunda, kau adalah lukisan surga yang nyata

Aku pun tahu dosaku pada Allah selalu nyata
sholat bertasbih do'a
tiada mungkin menghapus semua
tafakurku menadah pasrah
duhai Robbi, hanya pada-Mu aku berserah

Hidup terlalu penuh rahasia
nasib badan membuat raga terpisah sanak saudara
kutatap si kecilku yang ceria
kau bidadari penyemangat diri

Ya Allah
dalam sesal, linang airmataku menghiba
ampuni kemelut dosa yang melukai bunda
tenang damaikan barzahnya
berikan surga padanya

#ZjsftYs170414
#Ilustrasi_Internet

Gurauan Rindu

Semburat senja membakar
aduhai, anganku lena berlayar
melewati laut sungai yang liar
menggapai rusuhnya rindu berkelakar

Aku mendambamu sedalam pelukan senja; sayang
dalam jingganya yang keemasan
ada rindumu tak pernah pudar
beranak pinak terlindap gemawan

Merinduimu laksana malam menanti siang serasa terengkuh
namun samar mendekap bayangan
dan aku begitu menikmatinya
saat rindu luruh dari aroma mataku yang tak pernah kau seduh

Mirisnya penantian semu
mencipta sungai oleh luapan airmata
haruskah melimpah tiada tertimba?
entahlah, dan senja tetap jingga dengan memory kerinduan kita

#YsftHk180414

Kamis, 17 April 2014

Terjebak Jala Pemikat

Malam beraroma keramat
sesosok rindu melayang sesat
terapung antara langit dan darat
terjebak hembusan rayu pemikat

Sementara angin sudah lelah berupaya
membebaskan resah mendera asmara
rembulan redup mengelam raya
sunyi makin erat merantai bimantara

Aduhai, tuan
mengapa kau tebar jala pesona
jika umpanmu racun berbisa
kau isyaratkan cinta sekedipan mata
kau hirup setengah usiaku untuk
menafsirkannya

#YsJambi160414
#Ilustrasi_Internet

Rabu, 16 April 2014

Cinta yang Satu

Adalah cinta
ia datang tanpa dipinta
mengetuk hati tiap makhluk bernyawa
memberi rasa damai akan kesuciannya
membuat bahagia oleh ridho-Nya

Namun terkadang cinta juga mencipta luka
menjadikan dunia gelap oleh nafsunya
melarakan insan lemah karena tipu muslihatnya
manusialah yang menjadikan cinta sesat kehilangan makna

Padahal cinta yang benar ini
membebaskan bukan mengekang
ia menginsafkan bukan melenakan
memuliakan dan bukan menghinakan

Usah tergoda janji palsu berbelati
bijakkan diri menelaah tiap pesona menghampiri
ingatlah; dalam tiap penahanan terhadap keinginan
disana ada tangga yang
kita daki menuju keridhoan Ilahi

Akhirnya pengalaman hidup mengajariku
bahwa yang aku butuhkan sejatinya hanya Allah Satu
yang aku rindukan sebenarnya hanya cinta Allah Satu
Dia menyembuhkan saat sakit menyiksaku
Dia mengangkat saat terpuruk mendekapku
Dia memberikan apa yang terbaik buat hidupku

#YsftHa_170414
#Ilustrasi_Internet

Kisah Rindu Sang Puan

Langit malam mencumbui netra
sejenak bebaskan benak dari lelah
sang puan mulai merajut aksara
berlampu perak rembulan setengah

Perlahan sapuan pena mencipta kisah
tentang celoteh rindu yang menuai pilu
nyata hadir namun berselimut semu
timbul tenggelam di
lembaran bisu

Dan sepenggal duka menangis tersedu
mengadu lewat kebisuan
takdir
menghiba pada asa melintir
pisah lahir dari temu yang getir

Pada akhir sajak, puan membatin; andai dedaun gugur tersapu hujan
juga semua kembang luruh terhembus badai
aku masih merinduimu sebagai sesuatu yang tak tergerus oleh waktu

#YsJambi110414
#Ilustrasi_Internet

Senin, 14 April 2014

Bentangan Lembar Kekasih

Pada bentangan lembar kekasih
rindu adalah musafir yang menyusuri kekeringan dadaku
mencari muara di setiap sudut hatiku
menjadi hikayat curahan puisi-puisi kelabu

Pada bentangan lembar kekasih
rindulah pencipta kata-kata sunyi
merangkumnya ke dalam sebuah puisi
lalu kita hanya saling menukar ingatan
sambil sesekali menerka debar lirih terpendam

Pada bentangan lembar kekasih
waktu membuat aku mengerti
jika temu adalah jarak yang tak mungkin kita tempuhi
tapi mengapa, pada detik-detik sunyi
rindu ini, tak jua mau beranjak pergi

#YsJambi110414
#Ilustrasi_Internet

Jumat, 11 April 2014

Impian Hampa

Malam menabuh gendang
di bawah bulan setempayan
bunyi kulintang bersahutan
mengiring lagu srimersing sayang

Sunyi mengebat rindu
rusing hati kuciptakan lagu
tilam tak kuasa mengendus bayangmu
yang telah jauh berlayar keujung silu

Telah pupus kehendak hati
menyemai kasih di tepian perigi
madu kuseduh, racun terminum kini
nasib badan berulam batang keladi

Kini syairku tak lagi bernyawa
padam oleh penantian jemu semata
kisah-kisah rindu terkaram pula
tenggelam bersama impian hampa

#YsJambi100414
#Ilustrasi_Internet

Kamis, 10 April 2014

Mentari Tapal Batas

Selamat pagi kopi
aromamu membius tidurku
menelanjangi tubuh dahagaku
harummu, membawa cahaya surga pagiku

Mentari pun rekah ditapal batas
hangatnya membius hati yang getas
hanya serinya saja berbeda paras
namun biasnya sungguh memanggang panas

Hmm, ada sketsa senyum sang kelana
membayang pada kepulan asap kopi membuat nikmat suasana hati
dingin embun berubah hangat oleh kecupan kekasih

#YsJambi040414
#Ilustrasi_Internet

Coba Lupakan Luka

Malam merayu dekap semesta
mengajak senyap bercumbu manja
pada lirik-lirik puisi cinta
rindu sendu, menidurkan letih di bahu senja

Dari gaung tubir malam
angin senandungkan rindu dendam
sesekali kita menafsirkan kisahnya
sebagai hikayat yang terulang dan terulang, kehilangan

Malam ini, di ceruk matamu sayang
debur ombak terasa asing kupandang mengirimkan isyarat ditepian hati
duka yang kau kenalkan sebagai puisi

Lalu senyap pun menyambangi puisi
menyapa kenang pada lembar getir
menitip luka untuk di kremasi
dan melupakan serpih
lara mengalir

#YsJambi030414
#Ilustrasi_Internet

Semenanjung Senja Membisu

Senjaku membias kelabu
gurat langit membuatku kembali mengingatmu
sosok teduh penggores pilu
mendekap sunyi di semenanjung bisu

Siang tadi sebelum senja menjingga
nampak awan bermuram durja
bukan karena malam ia takutkan
tapi kesepianlah yang ia khawatirkan

Tahukah kau sayang
petangku meramu rindu sendirian
tiada pundak untuk merebahkan tangisan
apakah kesunyian sepiatu kehampaan?
tanyaku melepas butir-butir kepedihan

#YsJambi050414
#Ilustrasi_Internet

Selasa, 08 April 2014

Dusta Cinta

Ketika sekumpulan kabut menutup pandangan
aku terhentak diam
coba memberangus kemarahan
pada aksara yang menipu perasaan

Sepucuk nipah rayu kau tebarkan
serumpun nibung kasih sayang kuhantarkan
rindu dendam mengebat perasaan
tak dinyana, hatimu penuh bisa menyakitkan

Riuh, ketika cinta mengetuk hati
luka, saat ia pergi tanpa permisi
adakah musik indah selain cinta
yang mampu memeriahkan sunyi?

Duhai tuan pengusik risalah
mengapa mudah menyemai asmara
jika hanya berputik lara
kini bebenang duka mengakar nestapa
tergerus asa yang berkias airmata

#YsJambi060414

Senin, 07 April 2014

Puisi Gendang Malam

Di pucuk ranting malam
rindu menggauli tubuh lengang
dengus lesah pilinan kelam
terkapar pasrah di cumbu semu bebayang

Dan nafas masih membelit keinginan
hembuskan hasrat cairkan kerinduan
senyummu serupa rembulan
menggamit tubuh
mencurah embun
kesejukan

Kuraba jantung malam yang berdetak kencang
kulintang berdesau  menghembus garang
gendang imaji riuh menabuh
memulai perayaan pengantin peluh

Ku-tari-kan tangan mengatur degup
liuk memeluk berkamit bibir
lumat mereguk anggur kehangatan
menghentak kaki tuntaskan rasa
di alunan rancak tembang-tembang asmara

Malam, jika usai engkau mendekapku
lepaskan aku disubuh nanti
aku takut lupa akan junubku
hingga aksaraku tak selesai memulai hari

#YsftSdm070414
#Ilustrasi_Internet

Minggu, 06 April 2014

Mutiara Hidup Dunia

¤ Assalamu'alaikum wr wb ¤

~~●Kata Mutiara tentang Dunia●~~

~¤ Hiasilah dirimu dgn keindahan, maka engkau akan melihat dunia penuh dgn keindahan.

~¤ Hiduplah di dunia seolah-olah engkau akan hidup selamanya, dan hiduplah utk akhirat seolah-olah engkau akan mati besok.
(Amr bin Ash)

~¤ Dengarkanlah hatimu, jgn dengarkan nafsumu, nafsu mengajakmu utk berbangga2 dan mengejar kemegahadm dunia. Berpalinglah dari kebanggaan semu, dan carilah Dia di dalam lubuk hati dan jiwamu.
(Syaikh Abdul Qadir Jailani)

~¤ Jika seseorg menumpukan perhatiannya hanya utk beribadah kpda Allah Swt, Dia akan memberikan apa saja yg diperlukannya,
dan jika seseorg hanya menumpukan perhatiannya kpda dunia, maka Allah Swt akan membiar org itu mengurusi dirinya.
(Syaikh Abdul Qadir Jailani)

~¤ Apa pun keadaannya, hendaknya org selalu mengingat mati, krn di dalam mengingat mati terdapat pahala dan manfaat.
Bahkan bagi org yg sangat sibuk dgn dunia hendaknya juga ingat mati, krn mengingat mati dpt mengurangi lezatnya hawa nafsu.
Segala sesuatu yg dpt menghancurkan hawa nafsu pada diri manusia merupakan sarana utk mencapai kebebasan.
(Abu Hamid al Ghazali, Ihya Ulumuddin)

♥ Moga bermanfaat dan menjadi motivasi utk kita semua.
Salam pagi sejahtera♥ys

#Sumber_Mutiara_Kearifan
#Editing_Ys

Membunuh Rasa

Waktu seakan membunuhku
membiarkan sepi meranggas malamku sekarat di kebekuan rindu
rengkah di kemelut semu

Adakah yang lebih pilu dari kehilangan?
adalah malamku, yang berkalung hampa
bersulam resah jelaga keinginan
diam pucat membunuh rasa
pupus di liang pusar pengharapan

Kini hatiku bak pulau tak bertuan
sunyi senyap merimbun jalang
kering di hantam kemarau panjang
mengusung malam tanpa kerlip gemintang

#YsJambi060414
#Ilustasi_Internet

Sabtu, 05 April 2014

Gerimis Pagi

Pagiku gerimis
menjatuhkan rintik-rintik rindu
gegap menggigilkan sepi
yang berlumut merambah hari

Seperti biasa
lengking elang riuh-rendah
memanggil kekasih di ceruk antah berantah
lalu terpaku pada titik pusaran pasrah

Ah, pagi berselimut ingin di antara belaian angin dingin
ada rindu bersarung angin
menanti pelukmu yang kian berpaling

Pada ujung semilir pagi
kucoba berlabuh pada pahitnya kopi
yang kuseduh dengan asa berkali-kali
perlahan embun beringsut pergi
berganti kilau kecupan matahari

#YsJambi060414
#Ilustrasi_Internet

Andai Bisa Aku Meminta

Robb
terkadang aku ingin berlari dari-Mu
takut murka-Mu atas durhakaku
menuju-Mu adalah jalanku
karena aku tahu kasih sayang-Mu lebih luas mendekap tobatku

Di atas langit ada surga  di bawah langit ada cinta
di tanah bumi berhamburan berkah
namun di perut bumi menanti siksa hamba durhaka

Andai mampu aku meminta
mohon percepatlah datang duri-duri pedih lara
jangan tunda derita yang mengharu sukma
tak ingin diri larut dalam sesak duka
hingga merana dalam sesal tak bernama

Duhai Pengatur Semesta
tetapkanlah hati ini dalam taat kepada-Mu luruskan langkah ini dalam jalan ridha-Mu
jadikan jiwa ini cenderung kepada kebaikan
condong kepada kebenaran
cinta kepada ketaatan

Muliaku tatkala aku menjadi budak-Mu hinaku kala diperbudak hawa nafsu
kepada-Mu kupanjatkan pinta
agar selamat mengelana fana masa
dan bahagia ketika takdir menjemput raga

#YsJambi050414

Jumat, 04 April 2014

Puisiku Gaung Malam

Di semenanjung malam
ada aku, sepi dan puisi
tengah berlomba mengukir kata-kata
mencipta majas berirama asmara
jauh dari lantun lara merana

Puisiku adalah kerlip gemintang
gemerlap menaburi gulita malam
sebagai sesuatu gaung pengharapan
untuk seseorang yang tak lelah kudoakan

Tak ada yang lebih kelam dari malam
lebih suram dari luka lebam
perih merajang kelam
hanya diamku, rapat menyulam rindu
dari tusukan jarum menikam

Kini puisiku merangkum ketabahan aksara
tegar menghimpun serpih-serpih duka
tanpa meminta tajuk bahagia
dari hikayat jiwa penyairnya

#YsJambi040414
#Ilustrasi_Internet

Kamis, 03 April 2014

Jentera Sepi

Berselimut malam
rindu mendekam pendam terdiam
curam bersemayam di ceruk hati terdalam
kusut memberangus rasa terpendam

Engkau yang mati suri
membiarkan rizoma rasa merinai geram
gugur kan gugus bintang menyepi kelam
perlahan pudar di telan pekat alam

Mohon berikan celah menyemai cahaya
mencumbu bulan bermandi gemintang
agar samar maya berpedar sumringah
mendekap bayang mengelabui kebekuan

Ahh, aku lelah
perihal sepi yang kau tuang pada jentera masa
berulang-ulang pada waktu yang terbuang
berputar mengitari liang belulang
terkubur hancurkan halwa kegairahan

#YsJambi030414
#Ilustrasi_Internet

Rabu, 02 April 2014

Dawai Asmara Bidadari

Bolehkah aku mengagumimu tuan?
sepasang mata yang elang
tajam menusuk tubir rindu
setenang wajah telaga kautsar
damai kharismamu mengusik kedamaian

Mengalir buih-buih simpati
yang telah lama
mengendap di ceruk hati
mengelabui rasa meretas mimpi
kau pujaan penyemangat hari

Tahukah kau tuan
senyummu adalah keindahan alam
membayang pada arakan gemawan
manis pesonamu menyerap kelam
gegap menghadirkan keresahan

Dan pagutan asmara pun memanas
merekahkan rindu terpendam
musim semi bertandang kemarau lekang
taman meriah berhias kidung cinta bidadari

#Dab_YsDvsLrc_290314
#Ilustrasi_Internet

Senin, 31 Maret 2014

April

Pada pagi yang dingin
kau memulai salam dengan gerimis
memekarkan kuncup-kuncup angin
rindang putik-putik pakis
menghalau kemarau mengoyak batin

Inilah berkah itu
ketika kerontang meniupkan kemelut
butir berkah berjatuhan menghapus kalut
dan puji-pujian memenuhi rongga perut
hanyut dalam syukur takjub

Ya Robbana
tiada terhingga kasih-Mu membelai jagad raya
do'a-do'a hati tulus menembus bumbung langit
menyentuh lembut bibir alam
serentak jiwa raga bertasbih
tafakur menyeru agung kebesaran-Mu

#YsJambi_010414
#Ilustrasi_Internet

Misteri Sekeping Kasih

Senja berkelir mendung
mengarak lamun pada masa murung
saat tatapmu melarung sendu
lalu melabuhkan kecup haru, dan pergi berlalu

Hingga saat ini
aku tak pernah mengerti
mengapa langit melepas hujan
tanpa ada tanda mendung menggumpal
kasih memisah di genang madu asmara

Tuan
masih kunanti kau dalam lengang imaji
datanglah, penuhi hasrat hati
telah kupersiapkan cerano kasturi
tempatmu meletakkan rindu yang lama suri

Perlahan senja pun pergi
sebentar lagi malam menghampiri
akankah dia membawa penyemarak hati?
bulan separuh masih misteri
menjadi tanya yang tak kunjung termaknai

#YsJambi_290314
#Ilustrasi_Internet

Sabtu, 29 Maret 2014

Gores Rindu yang Hilang

Telah lama gores rindu ini menghilang
entah lupa terbawa lengang
atau rasa tak lagi berdendang
jemariku kelu mencari imaji yang terbang

Dulu katamu;
sajakku adalah kidung halwa terindah
berbinar kasih tari-tarian asmara
menggugah jiwa terbitkan pesona
lena dalam majas cinta pujangga

Yah, itu dulu
ketika musim penuh bunga nirwana
taman hijau mewangi kasturi
rimbun oleh nyanyian bidadari
yang kasmaran oleh madu-madu surgawi

Kini penaku telah patah
punah oleh rindu terbelah
masih adakah yang setabah gerimis?
dialah mataku, menyamarkan pandangan
untuk airmata yang jatuh di musim penantian

#YsJambi_290314
#Ilustrasi_Internet