Tanah telah lama mengandungmu
Kini hujan membangunkanmu
Hijau tubuh pulau-pulau
Menyusut dalam kepungan angin deru
Menyentuhkan jemari basahmu
Memanggilkan ruh batu-batu
Segenap duri yang dikandung tubuhmu
Mencuri luka, mencecap nyeri darimu
Sekokoh mawar menatap ngilu
Kabut seperti daun pandan hijau
Menabur wangi meneteskan embun
Abu menegur dingin di tungku perapian
Gedung berteriak jalan menggigil
Melajulah musim bagi semesta kecil
Sampai kutemukan apa yang dicari tubuh-tubuh kerdil
Menjadi darah ungu di urat nadi
Masihkah musim indah bagi si kecil
Sementara ibu pertiwi lemah memanggil
Pohon-pohon tumbang dilindas pasir
Sang lemah meratap hina tercibir
Hujan mengalirkan masa lalu
Masih terpahat huruf api pada abu
Selagi asap membentuk debu
Anak panah siap menancap kalbu
@Yosy_kasih /061114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar