Seorang puan tepekur bersimbah duka
tak percaya pada takdir menyapa
sembari mengecup bibir pasi kekasih
Robb, terimalah ia dengan penuh cinta
Pagi mendadak berbeda tak ia temui sapa mesra penuh cinta
namun tubuh kaku berbalut kafan surga
dunianya berlangit airmata
telah pergi kesuma sandaran jiwa
Senyum damai di wajah kaku itu seakan berkata; ikhlaslah sayang
kita hanya berbeda alam
namun jiwaku,akan tetap hidup dalam hatimu
menemanimu menapak jalan panjang
Terngiang kata terakhir sang kekasih; jangan lupa akan wajibmu, sayang
makananku adalah doamu
cahayaku adalah dzikirmu
surgaku adalah sholatmu
Mati tak mengenal waktu
senja masih bercanda rinai sayang
malam kereta kencana menjemput raga
duhai, dunia hanya persinggahan
#YsJambi010514
Tidak ada komentar:
Posting Komentar