Rabu, 07 Mei 2014

Mencumbui Musim

1) Seperti apa rasanya angin musim hujan
yang bertiup sesaat
sebelum tetes airnya jatuh membawa kenangan?

2) Waktu sunyi senyap
kidung datar tak berirama
rindu yang tergenggam
lepas
kemudian kandas di sela-sela harap

3) Sekejap kemudian angin bertiup
lebih dari sekedar sepoi
namun merupa sayap kupu-kupu
hinggap pada bunga yang riuh melepas rindu

4) Perlahan binar imajiku mengerjap
pawanamu tak sekedar menggigilkan rasa namun mampu meluluh lantahkan sukma

5) Sebait harap yang dibawa desau angin kemarau
kuharap mampu menyusup
ke balik hijabmu demi sebuah sejuk

6) Kubuka kisi-kisi pagi berharap embun tak sekedar hinggap
namun menetap menghapus jejak lesah menyeriap

7) Embun jua pasti sesap kala kala surya menjelma seri rindu
karena aku percaya
ada hujan setelah kemarau meraja

8) Kucangkirkan sekilau berkah menghapus kemarau terpahat
bingkisan pagi, untukmu sang penambat hati

9) Dan di ujung kisah
aku meminta
tetaplah tegar meniti kemarau dengan do'a agar terik menghijaukan bunga padma

#DuelPenyairBp_YsftSp_060514
#Ilustrasi_BaitPuisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar