Rabu, 16 April 2014

Kisah Rindu Sang Puan

Langit malam mencumbui netra
sejenak bebaskan benak dari lelah
sang puan mulai merajut aksara
berlampu perak rembulan setengah

Perlahan sapuan pena mencipta kisah
tentang celoteh rindu yang menuai pilu
nyata hadir namun berselimut semu
timbul tenggelam di
lembaran bisu

Dan sepenggal duka menangis tersedu
mengadu lewat kebisuan
takdir
menghiba pada asa melintir
pisah lahir dari temu yang getir

Pada akhir sajak, puan membatin; andai dedaun gugur tersapu hujan
juga semua kembang luruh terhembus badai
aku masih merinduimu sebagai sesuatu yang tak tergerus oleh waktu

#YsJambi110414
#Ilustrasi_Internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar