Kamis, 04 Desember 2014

MALAM API


Seringkali malam tak adil, ia biarkan sepi melaknat rindu, tanpa ada cumbu merayu, meramaikan beku membisu

Malam masih remaja; katamu, biarkan anak-anak rindu bermain petak umpet, bercanda hingga lelah dan akhirnya lelap dalam dekap

Tapi aku takut gelap; kataku
kuingin rembulan membelah diri, lalu membagikan cahayanya, untukku dan untukmu, dan rindu bergelimang sepenuh api

Ahh, biarlah malam tak adil, biarlah tanpa canda meliuk gigil, biarlah mati rasa membaka, namun doa tetap menyeludung bunga

Yskasih271114

Tidak ada komentar:

Posting Komentar