Seringkali malam tak adil, ia biarkan sepi melaknat rindu, tanpa ada cumbu merayu, meramaikan beku membisu
Malam masih remaja; katamu, biarkan anak-anak rindu bermain petak umpet, bercanda hingga lelah dan akhirnya lelap dalam dekap
Tapi aku takut gelap; kataku
kuingin rembulan membelah diri, lalu membagikan cahayanya, untukku dan untukmu, dan rindu bergelimang sepenuh api
Ahh, biarlah malam tak adil, biarlah tanpa canda meliuk gigil, biarlah mati rasa membaka, namun doa tetap menyeludung bunga
Yskasih271114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar