Rabu, 27 Februari 2013

Kidung Harapan

Embun pada daun perdu
Bercahaya laksana permata surya
Sejenak hilang tanpa makna
Raib diterpa hembusan angin

Mataku tertuju pada daun utuh
Segar warna menyejukkan hati
Sejurus hijau itu menjadi kuning
Akankah hatipun meragu?

Lalu aku menyaksikan putik bunga
Mekar menjadi mahkota cantik
Memberi warna akan harapan
Namun tiba-tiba layu meluruh
Gugur oleh senandung cinta palsu

Mengapa bayu selalu menggodaku
Meniupkan kidung cinta bersyair rindu
Lalu lenyap meninggalkan aku
Terbaring dalam ketidak pastian

Duhai kau sang pencipta lagu
Sudahi syairku atau beri judul pasti
Cinta berharapkan bahagia
Atau hanya luka yang bermandikan airmata .

YS" 270912


Tidak ada komentar:

Posting Komentar