Keheningan menjadi sempurna
kala puisiku kehabisan aksara
jemariku seakan tiada daya
dilema akan ego sang kelana
Kucoba acuh, namun rindu menggoda
kucoba berlalu, sungguh aku tak bisa
bayangmu tak jua sirna meski beribu kali kuenyahkan
namun lekat adamu dalam ingatan
Ahh
laksana memuja pelangi atas mega
mendekap siluet bayang semu
kasih yang berharap pada angin
terasa ada namun tak nyata
Tuan
mungkin diamku lebih baik
'tuk menyembunyikan gemuruh dadaku
di balik seribu ucap yang hujan
menggenangi daun hati yang terlanjur sayang
Ys Jambi/081113
Tidak ada komentar:
Posting Komentar