Sabtu, 26 Oktober 2013

Derita Sekeping Hati

Seorang wanita membatin:
" duhai, mengapa bahagia seolah tak sudi menyapa",
jauh di sudut tergelap ada telaga duka yang membatu di hatinya

Malam
selalu menjadi hamparan yang paling sunyi
menyulam serpihan hati berdarah
dari jiwa memerah basah
ketika setetes rindu jatuh dari pelupuk matanya

Dan gerimis menjadi teman setia
tempatnya menyembunyikan riak tangisan
sesunyi inikah takdir?
rindunya mengurai pilu yang tak bertepi

Cinta yang di sanjung
telah menorehkan luka ranah derita
pujaan yang di sayang
menciptakan nyanyian duka nestapa
hidup seakan tiada artinya

Di ujung malam, miris suaranya terbata: "janganlah berganti pagi karena pelukanmu adalah satu-satunya tempatku menua,lalu mati"
desisnya parau, meluluh lantahkan sepi

Ys Jambi/261013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar