Jumat, 11 Oktober 2013

Biola Tak Berdawai

Di ceruk puisi
Jariku menari membentuk bait-bait hati
secercah asa yang tak utuh
memeluk jiwa yang diranjau kecewa
lelah tak kenal luluh

Terkadang aksaraku membuai syahdu
kala cinta beraroma madu
tarian tintaku membuncah malu
melantunkan sajak-sajak rindu

Ketika cinta menuai lara
maka tercipta sajak pilu kesedihan
yang ditulis dengan tinta air mata
menggenang basah dilembar-lembar tabah

Saat jiwa menggigil oleh rejam coba
sajak menggerung luapkan duka
mewakilkan ratap-ratap derita
agar sedikit terlepas segala gundah

Ahh, aku hanya perangkai
kata
ingin menghadirkan riak-riak kedamaian
mengalunkan makna-makna kebaikan
meski dengan biola yang tak berdawai

Ys Jambi/091013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar