Cinta
Saat mendengar panggilan-Mu, bergetar suluh-suluh jiwaku, mengalir di antara lelahar napas, membentuk renjana
mencumbu-Mu
Nafsu
yang tak jemu meneluh taqwa, beraroma nikmat semu dunia, melabirin iman setipis jelaga, terperangkap dosa iblis tertawa
Cinta-Mu
tetap menyapa, laksana embun mengecup dedaunan, penuh kasih meski kadang raib terlupakan, Kau selalu ada di mana pun, untuk siapa pun
Dan aku, hanya serpihan-serpihan pasir
yang dahaga akan sentuhan hujan
menghapus dekil kemarau jiwa
Karena cinta ini
hanya untuk-Mu
Yskasih280915
fhoto; Saw koleksion
Tidak ada komentar:
Posting Komentar