Sabtu, 31 Oktober 2015

DOA BUNDA

Telah kutanam harap suci di ambang dewasamu
ketika ilalang runcing menikam mata
senyummu mengembun basahkan telaga
duhai, apa yang bisa aku berikan selain kecup doa-doa hati?

Inilah hari, dimana ratusan puisi menyerbu kearahmu
melangit harap lebur dalam lapadz cinta
mekarlah benih-benih embun kemuliaan
dari bening matamu yang berlian

Jelitaku
dihatimu kutanam cemara
agar sekencang apa pun cobaan, tegarmu menyongsong badai
dijiwamu kububuhi cinta, hingga berderet mahkota, tawaddu mencecap bumi
dilangkahmu kusertai kalimat Allah, agar hidupmu kian berkah dalam iman dan taqwa

Ketika lilin-lilin dinyalakan
kau tebar kata-kata sepenuh cahaya
berkilau memijari taman-taman impian
senyummu pantulan manikam nirwana
sepotong sajak terisak
di ujung malam
tereja satu nama mutiara
jiwa
ikie, sang bidadari kesayangan mama

YsKasih011116

Jumat, 30 Oktober 2015

SAJAK SENDIRI

Aku punai yang berniat terbang
mengangkasa menembus cakrawala
bebas mengepak lepas
melupa sejenak kemaruk kejenuhan
tak terkurung
menggapai tak tergapai

Sendiri di geriap harap
jatuh bangun tegar tersenyum
entah sejenak atau pun kerap
hanya Tuhan, tempat doa meranum

ya, lahir sendiri
membawa luka sendiri
mati pun sendiri
dengan-Mu aku tak pernah sendiri

Yskasih261015

Selasa, 27 Oktober 2015

TANGIS KEHILANGAN SANG PUAN

Malam ini, sang puan menjahit kesedihan, coba menata kenangan, dari jejak-jejak kekasih, yang kini tertidur di pangkuan Ilahi

Tiada isyarat terbaca, mendadak gelap dunia terasa, pagi masih bermandi renjana cinta, senja melindapkan segala asmara, punah tak tersisa

Bulan memerah di geriap netra, sedang bintang telah lelap di dahan cemara; saat cinta menangisi takdirnya, rindu telah membiarkannya
piatu

Dan pada begitu dinginnya cuaca; sang puan rapalkan do'a dalam guman yang nyaris padam. menyekutukan nama kekasih dalam ketiadaan.

Yskasih ft Hkelana-171015

Minggu, 25 Oktober 2015

ASAP PUN AZAB

Di langit, gemuruh awan berkisah
tentang kabut, asap pun azab
yang erat memayungi bumi siginjai
meski matahari kerap merayu belas kasih

Di langit, deru asap masih menyala
meniupkan azab ke tiap penjuru jiwa
inilah peringatan nyata Sang Empunya Dunia
jika musim bukan milik manusia

Tak jua usai azab mengatup duka
menghantar satu demi satu nyawa tak berdosa
menutup mata sebelum mampu mencapai cita
pulang ke liang haribaan Pencipta

Yskasih251015

Sabtu, 24 Oktober 2015

LABIRIN

Asap selimuti degup langitmu angin tak usai urai rindu
kenangan berbaris satu satu
kuatkan kalbu
keakraban rajam ragu

Malam tak jua menghantar bayangmu
dendang rembulan berhalimun sendu
masih adakah getar rindu berderu
sedang sepi makin erat membelenggu

Belenggu itu kerap hadir
mengukur debar
bangunkan sadar
memaknai betapa penting kehadiran

Namun jika adaku hanya sebatas lamunan
biar kuraup segala pengharapan
sebagai kemerlip ingatan
yang bercahaya di langit kenangan

Yskasih ft Moh-Gc 241015

Senin, 19 Oktober 2015

KAU HANYA ENGKAU

Engkau
kerinduan yang api membakar hamparan taman-taman sepi, menyalakan kegelisahan hati

Engkau
keinginan yang laut, menghanyutkan riak-riak renjana
merenangi muara rasa terindah

Engkau
peraduan altar yang damai
melelapkan sepi berjelaga
oleh riuhnya rindu merujuk temu

Engkau
pengharapan yang langit
tempat segala doa berkelindan
terbang mencapai satu titik bernama kebahagiaan

ya, kau hanya engkau
denganmu, badai liar berlalu
tanpamu, musim dipenuhi kabut kelabu
karena-Mu puisiku menghatur simpuh
dalam munajad dzikir kalbu

Yskasih191015

Selasa, 13 Oktober 2015

TELAGA KEIKHLASAN

Telaga itu meluap, tumpah
mengalir di dua sungai air mata
rindumu yang merah  membuncah basah di telapak sejadah

Gemerincing tasbih beradu di lentik jemari, terkadang riuh melukiskan kegelisahan, setarikan napas, lengang memijahkan kedamaian

Tuhan, di hening-Mu aku menghiba, redakan segala ombak membadai, teduhkan kecamuk deras menghempas, ikhlasku merenang derita, kuatkanlah aku; bisikmu sepenuh pinta

Engkau perempuan sunyi, yang menyulam malam dengan doa, merapal takdir dengan tabah

Yskasih280915

AFSUN-MU DUHAI CINTA

1/
Tak perduli betapa getir takdir mengecup, aku akan tetap mencintai-Mu, sebagai rembulan yang tak lelah menerangi kegelapan

2/
Hanya cinta-Mu yang meneduhkan hati gulana, Engkaulah telaga penghapus dahaga, dan aku selembar jiwa gersang merindu sentuh-Mu

3/
Kau bertanya; "inikah yang dinamakan takdir?"
jawablah, "Titah-Nya mengejawantah hikmah-hikmah indah."

4/
Sebuah kesabaran yang laut kadang habis tergerus nafsu, tapi kesabaran Sang Kekasih tak kering meski lautan menghampar bebatuan

5/
Sampai kapan kau larut dalam buai ayunan dosa, larutlah dalam mahabah menggapai magfirah Sang Maha

6/
Puisiku akan hadir hingga jemari patah, berusaha menggoreskan afsun-Mu, namun selalu aku kehabisan diksi-diksi indah

7/
Kuhirup halwa, namun tanpa basmalah, racun membusung derita, kurenangi surga dunia, tanpa-Mu, neraka siap menenggelamkan jiwa

Yskasih280915

MUHARAM

1/
Jika hijrah akan membawaku ke langit magfirah, ikhlasku bermujajadah, demi mendapatkan cinta-Mu duhai Allah

2/
Lihatlah sayang, malam menjadi indah dengan kirab obor sholawat, langit bumi bertasbih, memeriahkan pergantian tahun islami

3/
Muharam tak membutuhkan gempita, sesaat riuh lalu hilang bersama pekat, muharam membutuhkan muhasabah, untuk menjadi lebih baik, meraih kasih sayang Allah

4/
Menjauhlah dari kekelaman, ada cahaya menuntun jalan, menepilah dari rabuk-rabuk menyesatkan, ada permata menyinari keimanan

5/
Malam ini jauh dari sepi, jiwa-jiwa larut bermadah, meriukan ruang-ruang hati, menggaungkan asma Kekasih, larut dalam halaqah suci

Yskasih131015

Senin, 12 Oktober 2015

PUISIKU ADALAH ENGKAU

Puisiku aksara kesepian, merangkai setiap helai-helai kerinduan
puisiku luahan hati, berkisah tentang kesedihan, rasa yang tak padam terhinggapi renjana

Kerinduanku adalah engkau, tempat kulabuhkan setiap resah, yang berkepundan memijahkan resah, menunggu bila pawana meniupkan halwa surga

Keinginanku juga engkau, savana yang kuhujani tirta kasih, bersemilah menjadi tetaman cinta, berhijau bunga-bunga padma, mekar di laman asmarandana

Yskasih121015

Jumat, 09 Oktober 2015

UNTUKMU KEKASIH PUISI

Selamat malam kekasih puisi, masihkah kau tanak diksi-diksi, untuk kita santap sebagai pengganjal sepi, dari laparnya inspirasi

Ingatkah kau kala pertama bersua, selembar puisi kau beri pita berwana hati, katamu isinya adalah ungkapan jiwa, yang berkisah tentang malam-malam penuh cinta

Lalu kita pun melewati malam, menyatu di altar-altar sunyi, dalam cengkrama renjana, dan selingkar dekap puja, melimpahlah asmara dari kepundan muara yang dahaga

Yskasih081015

Rabu, 07 Oktober 2015

DIAMMU

Memahami diammu, kekasih, seperti menulis puisi yang tak pernah selesai, dalam keheningan resahku melukai, dalam rindu aku tersakiti

Terkadang aku berharap; kecupanmu adalah cinta, di sanalah sebaik-baiknya rindu bermuara, tanpa harus membayar dengan luka

Kau berubah, tak setepat janji embun di pagi hari, tak seindah rekah bunga, pun tak seteduh rindang cemara, kini hadirmu bak senja kala, sececap jingga lalu lindap berganti gelap

YsKasih301014

KONON KATANYA

Konon katanya wanita penyebab korupsi.
Itu katamu
Yang korup siapa?
Yang nyeleweng siapa?

Wanita yang bagaimana?
Menutup mata demi surga dunia
Membatu hati dari siksa api neraka
Tidak, wanita solehah tak akan menghancurkan amanah Allah

Namun mungkinkah lapar harta telah menghinakan jiwa
Memupuk hak yang bukan hak
Membiarkan diri terjerumus di gelimang hasrat membius

Duhai, dunia bukan akhir segalanya
Akhirat menanti dengan peradilan jiwa
Bersiaplah menerima azab Sang Maha
Tiada berlalu tanpa pengawasan-Nya

Yskasih020715

Senin, 05 Oktober 2015

JAMBI DARURAT ASAP

Tahun ini Jambi, Kalimantan, Palembang dan Riau dalam kondisi udara terparah dalam sejarah kabut asap di Indonesia,
bahkan ISPA di Jambi telah merenggut nyawa tak berdosa
HEY terbuat dari apakah hati para PENGUASA?

Sungguh kami tidak tahu lagi bagaimana cara bisa bertahan,
bagaimana cara menyampaikan,
bagaimana cara bayi2 dan anak2 "bisa bernafas". Sementara kasus ISPA terus bertambah.
kemana harus meminta pertolongan

Jika tidak ada satu tindakan yg di ambil maka bukan tdk mungkin berita selanjutnya yg kami dengar dari kalimantan, inhil, Palembang, Jambi, Pekanbaru adalah bayi2 yg tidak bernyawa, anak2 yg dalam kondisi kritis.

Sayang sungguh sayang informasi ini sampai sekarang belum jadi berita utama media Nasional. Alhasil orang2 di luar Sumatera menganggap tdk terjadi apa2.
Kawan-kawan, kita tdk bisa turun ke jalan mengumpulkan sumbangan, Tdk bisa mengumpulkan pakaian layak pakai, beras, indomie, popok, pembalut seperti saat kita berteriak: SAVE GAZA, SAVE ACEH, SAVE JOGJA dll.

Bencana asap beda dgn bencana lainnya yg korban bisa di ungsikan, bisa dilihat lukanya, traumanya, kesedihannya, kematiannya. Tidak, tdk seperti itu, di penderitaan karna asap semuanya terjadi pelan2.  tdk ada rumah rusak, jembatan ambruk, sekolah runtuh, masjid yg roboh. Sehingga kalian tdk bisa nyumbang genteng atau paku, arsitek dan ahli bangunan tdk bisa bantu, ahli sanitasi utk air bersih atau WC tak berguna. Satu2nya cara yg bisa kami lakukan hanya berdoa dan BERTERIAK TERUS MENERUS DI MEDIA SOSIAL,
SEBARKAN,
HILANGKAN.
DENGARKAN

Usaha ini kami lakukan bukan utk menjatuhkan partai politik manapun, bukan utk menjelekkan siapapun, kami mengadu dan meminta kepada PRESIDEN JOKOWI yg terhormat karena beliaulah yg bisa memerintahkan siapapun yg punya kemampuan di Indonesia ini utk bertindak, berbuat dan bekerja dgn cepat dan beliau juga yg punya kuasa utk mengeluarkan berapapun anggaran yg mencukupi utk menyelesaikan masalah ini.

Namun jika bencana ini bertahan oleh perbuatan sekompok manusia yg ingin saling menjatuhkan
TOLONG HENTIKAN,
kami tak mampu lagi melihat penderitaan bayi2, anak2, manula, yg satu-persatu meregang nyawa oleh hebatnya serangan racun asap ini

Mohon maaf bagi yg tdk suka dgn tulisan ini.
jika anda peduli tolong bantu share agar sampai ke Istana Negara.

Jambi darurat bencana
051015

Sabtu, 03 Oktober 2015

HATI INI PENUH CINTA-MU

Cinta

Saat mendengar panggilan-Mu, bergetar suluh-suluh jiwaku, mengalir di antara lelahar napas, membentuk renjana
mencumbu-Mu

Nafsu

yang tak jemu meneluh taqwa, beraroma nikmat semu dunia, melabirin iman setipis jelaga, terperangkap dosa iblis tertawa

Cinta-Mu

tetap menyapa, laksana embun mengecup dedaunan, penuh kasih meski kadang raib terlupakan, Kau selalu ada di mana pun, untuk siapa pun

Dan aku, hanya serpihan-serpihan pasir
yang dahaga akan sentuhan hujan
menghapus dekil kemarau jiwa

Karena cinta ini
hanya untuk-Mu

Yskasih280915
fhoto; Saw koleksion

RENJANA PUISI

Renjana jemariku malam ini rekah, birahi di serambi aksara, merintih desah beralun puja, memilin diksi-diksi, bersenggama imaji terbang ke langit puisi

Salam rindu; ujar ilusiku, untukmu kekasih puisi, yang menghidangkan secawan kopi pesona, kuhidu bersama segemas hasrat, dan harap mekar tersirat

Kutatap sepasang netramu, tersirat misteri melabirin hati, diam-diam kumaknai sendiri, ada atau tiada rasa, biarlah mengendap di sependar doa

Yskasih031015

RINTIH MALAM-MALAM PINTA

ya, Allah hanya Engkau
yang firman-Mu adalah pedoman
yang takdir-Mu meruah hikmah kebaikan

Puja dan pintaku tiada berlebih, jadikan sabar sebagai kelapangan hati, memberangus duri-duri ilalang, yang tusuk-menusuk tubir pengharapan, merimbun semak mengelamkan perasaan

Jadikan sayang sebagai pengorbanan diri, menenggelamkan resah rusuh permainan duniawi, yang kerap menggeriapkan cahaya, melupa kerjap indah amanah, demi cinta ikhlasku bermadah

Berikan setetes air surga, dari linangan mata di malam-malam pinta, yang membasah lampiasan lesah kesah, oleh penantian yang tak kunjung menemui muara

Yskasih031015

Jumat, 02 Oktober 2015

REKAH SENYUM

Senyummu
rekah cahaya mentari
menyimpan putik-putik harapan
yang akan kau semai pada riuh kehidupan

Yskasih190415