Rabu, 16 September 2015

IKHLASKAN KEPERGIANKU

Senja ini aku menyaksikan telaga-telaga bening tumpah ruah, mengalir dari tiap-tiap pasang netra, betapa kehilangan tak pernah teringinkan, namun kenyataan tiap hidup pasti akan berpulang

Wanita itu terbujur kaku bertutupkan batik panjang coklat tua, dikelilingi orang-orang terkasih yang mengalunkan ayat-ayat suci, tak ada kernyit kesakitan, tak ada beku kepiluan, ikhlas matanya terpejam, wajah pasinya tenang mengulum senyum, seolah-olah berkata;

Wahai ayah ibuku, ampuni segala kekhilafanku, aku menyerah dengan sakitku, aku mendahuluimu, bukan karena aku tak lagi menyayangimu, namun Allah memintaku berpulang sebelum aku mampu membahagiakanmu, sebelum aku mampu mencipta pelangi di binar matamu, ampuni aku wahai ayah ibu

Untukmu suamiku, tolong ikhlaskan kepergianku, karena ikhlasmu adalah jalan surgaku, ampuni pula kesalahanku, jika aku tak mampu mendampingimu hingga renta mengeriput wajahmu, aku pergi sebelum kita mampu mewujudkan kewajiban kita sebagai orang tua, namun aku selalu berdoa agar kelak kau tetap tabah membesarkan buah hati kita, mengajarkan akidah dan mendidik mereka di jalan Allah

Aduhai buah hatiku, jangan menangis nak, bukankah bunda pernah berkata; jika hidup akan ada matinya, dan kala kematian menjemput bunda, jangan kau larut dalam duka, namun tetaplah dengan iman dan taqwa, seringlah berkirim doa, sebagai penerang kubur bunda, sebagai penolong siksa bunda, pertanda kau selalu cinta, walau alam kita telah berbeda

Wahai adik-adikku, lihatlah aku, ambil hikmah dari kepergianku, jika maut tak pernah mengetuk pintu, ia datang pada siapa yang Allah mau, tak perduli muda atau tua, kaya atau miskin, bertitel atau pengangguran, saat ajal tiba tak ada yang bisa di bawa, selain amal taqwa itulah penolong dari siksa azab barzakh pun siksa neraka

Usah bersedih karena tangismu hanya memberatkan jalanku, usah
meratap karena ratapanmu hanya menyulitkanku dan membuat murka Rabbku, berdoalah karena hanya itu yang aku harapkan agar ruhku tenang damai untuk memasuki alam baruku

Duhai pelayatku, aku telah tiba pada akhir nasabku, bersama amal baik dan burukku, yang akan kupertanggung jawabkan di hadapan Rabbku, bicaralah yang baik-baik tentangku, agar para malaikat mengaminkan ucapanmu, usah kau berbisik-bisik bergunjing perihal keburukanku, karena kau tak pernah tahu, bagaimana cara Allah menitahkan izrail untuk menjemput jiwamu kelak

Bila tiba waktunya pemandianku, tolong mandikan aku dengan air dan daun bidara, bersihkan diriku sepenuh kasih, agar curahan air tak memukul ragaku, agar sapuan jemari tak menyakiti kulitku, berikan wangi-wangian mawar, karena kuingin Rabbku tersenyum menyambut kedatanganku

Jika tiba pengafananku, tutupi jasadku dari mata-mata bukan mahramku, aku malu jika keadaanku jadi tontonan yang bernyawa, kenakan pakaianku seindah mungkin, berikan wangi-wangian misk, karena hari ini aku akan menjadi pengantin, yang akan di arak dengan keranda berlapadz ayat-ayat Allah dan lantunan dzikir-dzikir suci menuju pemakaman akhir abadi

Yskasih160915

Tidak ada komentar:

Posting Komentar