Selasa, 15 September 2015

DESAH KERINDUAN

Apa kabar buah pedade dan sungai tembikar, nyiur lelambai serta gemuruh riuh pompong nelayan adalah kerinduan yang kerap berjatuhan

Masih segar dalam ingatan, derap-derap langkah membelah jembatan malam, hening alam hanya bersuara hembus angin selatan, geriap listrik dari genset-genset penduduk, yang padam kala fajar menjemput, tak ada kerusuhan, yang ada hanya harmoni dari jiwa-jiwa pengabdi kebersamaan

yah, itu dulu, dulu sekali, ketika kasih kerap mengejawantah kedamaian, ketika anak-anak tak mengenal gadget pun sesuatu yang menghancurkan kesadaran, ketika yang dewasa berlomba melestarikan keindahan, ketika yang tua mengepak tangan memajukan tanah pusaka
dengan tetap memegang tradisi berpilar fatwa-fatwa islami

Kerinduan itu kerap berjelaga, meski kadang keresahan hadir oleh pesatnya kemajuan yang menyingkirkan nilai-nilai keasrian, desaku tetap terindah dalam desah napas, dalam sulur-sulur nadi, dalam lapadz-lapadz doa; semoga kau tetap bahari bersama cinta yang masih tersisa

Yskasih160916

Tidak ada komentar:

Posting Komentar