Aku ingin menjadi puisi yang tak kenal malam ataupun pagi
diam dan duduk sendiri
berteman sepi dan angin pagi
sendu menyanyikan nyeri di hati
Tanpa tanda-tanda baca huruf menjadi hilang makna
laksana lakon tanpa jeda
Hanya mengikuti hawa nafsu semata
yang tak mengenal takut akan Tuhannya
Di musim penghujan
puisi gembira panen kenangan
sementara kata-kata ribut mencari lahan
'tuk menyemai harapan
atau sekedar menitipkan pesan gamang
Saat kemarau menjelang
puisi pun tak hilang harapan
mataku ladang bermukimnya aksara
kepalaku sarang imajinasi bermakna
hingga musim tak kehilangan indahnya
Ys Jambi /260513
Tidak ada komentar:
Posting Komentar