Padamu yang puisi, aksaraku masih bergores namamu, bait-bait bernuansa imaji, dalam tajuk rindu membuncah hati
Tak lagi ada warta, angin menerbangkan lembar-lembar asa, dengan tegar jemarimu menari, menafikan rasa yang luka tersakiti
Dan kini, ketika malam menggamit sunyi, kau hanya mampu termangu, mendekap bebayang kasih yang mulai hilang menjauh
Yskasih181115
Tidak ada komentar:
Posting Komentar