Kamis, 31 Desember 2015

KISAH DI BALIK ANGKA 2015

Apa yang bisa dijanjikan musim pada alam tentang hadirnya yang selalu menimbulkan prasangka, selain keinginan agar semesta mampu membaca tiap tanda yang diisyaratkan Sang Pencipta.
namun sejatinya musim tetaplah musim yang hadirnya kerap dirindukan, dan berlalunya pun beriring doa-doa harapan

Tahun ini begitu banyak kisah yang menimbulkan suka atau pun juga duka, namun hanya 1 kisah yg paling menjadikan sayapku lemah adalah perginya sosok yang telaga dan tak akan lagi mampu kudekap nyatanya
Tenanglah diharibaan Allah, bapakku sayang, doa kami kerap melangit agar tempatmu penuh akan rindang kedamaian kasih sayang Allah

Moga tahun baru ini penuh akan hikmah dari pembelajaran yang diberikan oleh kejadian-kejadian tahun sebelumnya

Happy new year 2016
wish all the hopes and dreams we achieved together with the love and the blessing of Allah
Aamin ya Robbal Alamin

Yskasih311215

Senin, 21 Desember 2015

SELAMAT HARI IBU

1/
demi senyum mak
laut derita redam
meretas badai

2/
Ibuku wanita tegar, yang menjahit duka tanpa hingar, meretas badai tanpa kelakar, katanya; dunia adalah persinggahan, akhiratlah keabadian

3/
Seperti telaga salsabila, kasihmu tak pernah kering, meski kemarau kerap membahang, mak menyehatlah, senyummu adalah cahaya hidup nan fana

4/
Terkadang egoisku mengombak hati, namun laut maafmu, tak henti mendekap, menggapai tanganku yang timbul tenggelam di hempas beliung

5/
Aku tak butuh lagi permata dunia, ibu, bagiku, ketulusan cintamu melebihi kemilau berlian, yang tiada kan pudar meski waktu tak lagi berderu

Yskasih221215

Minggu, 06 Desember 2015

CERITA MINGGU

CERITA MINGGU

Minggu, harusnya ada kamu, melepas segala beban membiru, rebah di sebidang damai dadamu

Katamu; minggu adalah keindahan, membelai  rambut panjangku, dalam dekapan rindu tak bertepi, bukan hanya sebatas fatamorgana imaji

Ah, apalah daya hati, jarak melindapkan mimpi-minpi, dan kita hanya mampu saling rengkuh, di sebatas tipis ruang dan waktu

Yskasih ft Jl/061215

Kamis, 03 Desember 2015

MENAFIKAN LUKA

Padamu yang puisi, aksaraku masih bergores namamu, bait-bait bernuansa imaji, dalam tajuk rindu membuncah hati

Tak lagi ada warta, angin menerbangkan lembar-lembar asa, dengan tegar jemarimu menari, menafikan rasa yang luka tersakiti

Dan kini, ketika malam menggamit sunyi, kau hanya mampu termangu, mendekap bebayang kasih yang mulai hilang menjauh

Yskasih181115