Sabtu, 08 Maret 2014

Hikayat Tabah

Kepalaku tengah tak bersahabat, kekata raib dihantam petir,  mengambang ke hamparan halimun gelap, sayu tatapan menembus savana mencari setitik halwa tuk menyegarkan gersang yang membaka

Inikah namanya setia?
mengebat temali dengan sauh rapuh sementara laut mengganas, ombak bergulung mengoyak layar yang dijahit dengan benang tembaga, perahu terhempas pada pantai yang sepi tak berpenghuni, terdampar

Seolah mati rasa,
ketika punai-punai mengajak bercinta, bersenggama meluahkan segala beban yang menggunung, rimbun hasrat tersandung pada gegap kaki terantai besi yang tiap saat siap membabat raga, rengkah mengecutkan imaji ketidak berdayaan, terpenjara

Tak ada lagi tersisa, tubir kelelahan berontak oleh kepuraan mengulum senyum sumbang sementara retak lantah kawah mendidih ingin mengeluarkan lava kemuakan agar terbakar semesta keinginan, apa daya lagi-lagi takdir berkata;
" hanya tabah, pelangi berwarna menghalau kelam gerhana".

#YsJambi060314

Tidak ada komentar:

Posting Komentar